MUI Minta Dai dan DKM Jangan Jadikan Masjid Arena Politik Praktis Masjid Al-Jabbar (Humas Jawa Barat)

MerahPutih.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta para dai dan dewan kesejahteraan masjid (DKM) jangan jadikan masjid sebagai lokasi politik praktis. Para dai dan pengurus masjid bisa dapat menjaga ukhuwanh umat di tahun politik.

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis mengajak dai dan DKM hendaknya dapat menjadikan masjid sebagai pusat penyatuan umat. Sebab biasanya di tahun politik banyak pihak yang ingin mencari suaranya di masjid, bahkan tak jarang ada calon tertentu yang rajin ke masjid menjelang pemilu.

Baca Juga:

Anas Singgung SBY Tak Bicara Chaos Politik Terkait Pergantian Sistem Pemilu

Untuk itu, kata dia, perlu adanya kesepahaman pengelola tempat ibadah untuk tidak menjadikan tempat ibadah sebagai ajang kampanye politik praktis dan ajang penyebaran politik yang dapat memecahbelah umat.

Sebaliknya tempat ibadah dapat dijadikan sebagai arena pendidikan politik umat agar umat memiliki kedewasaan dalam menghadapi perbedaan preferensi politik menjalang pemilu," ucapnya.

Cholil menjelaskan perbedaan antara politik identitas dan identitas politik. Kalau identitas politik itu boleh. Warga masyarakat boleh memilih pemimpin berdasarkan identitas yang melekat kepadanya, apakah karena satu daerah, satu agama atau satu kepentingan.

"Yang terpenting tidak memandang orang di luar dirinya itu sebagai musuh atau sampai menghukumi dengan hukum tertentu, misal munafik, kafir dan lain sebagainya. Atau sikap-sikap yang merasa paling benar sendiri," paparnya.

Baca Juga:

SBY Sebut Perubahan Sistem Pemilu di Tengah Jalan akan Timbulkan Kekacauan Politik

Dia menyatakan kalau politik identitas, ini yang dilarang, karena politik identitas itu sebuah terminologi tentang aktivitas politik yang ekslusif, yaitu memilih preferensi politik berdasar suku, ras dan agama dengan memandang preferensi pilihan politik di luar itu salah dan dia cenderung memusuhinya.

Lebih lanjut, Cholil mengajak umat Islam hendaknya tidak golput saat pemilu nanti karena golput itu dapat membahayakan bangsa, juga umat Islam hendaknya menjadikan pemilu ini sebagai ajang untuk memilih pemimpin bukan mencari musuh atau bahkan membuat permusuhan.

Berdasar pengalaman, lanjut dia, Pilkada DKI 2017 dan Pemilu 2019, menjelang Pemilu digelar terjadi kerawanan sosial akibat terjadinya politik yang memecahbelah umat yang mengakibatkan polarisasi dari sisi agama, ras, suku, antargolongan dan lain-lain.

"Politik yang dapat memecahbelah umat sangat membahayakan persatuan dan kesatuan NKRI sebagai Negara yang majemuk dan dapat merusak prinsip bhineka tunggal ika," pungkasnya. (Asp)

Baca Juga:

SBY Ungkap Ada Tangan-tangan Politik yang Ingin Ganggu Demokrat

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Kemacetan Jakarta Berada di Posisi ke-29 di Dunia
Indonesia
Kemacetan Jakarta Berada di Posisi ke-29 di Dunia

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan tingkat kemacetan DKI Jakarta menjadi perhatian serius karena saat ini peringkatnya mengalami kenaikan berada pada posisi 29 dunia.

Pamer Gaji Rp 34 Juta di Sosmed, Pejabat Dinkes DKI Dipanggil Inspektorat
Indonesia
Pamer Gaji Rp 34 Juta di Sosmed, Pejabat Dinkes DKI Dipanggil Inspektorat

Pemanggilan dilaksanakan Inspektorat DKI pada Pejabat Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI tersebut pada hari ini, Rabu (24/5).

[HOAKS atau FAKTA]: Simon Cowell Beli Lagu Putri Ariani Seharga Rp 7 Triliun
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Simon Cowell Beli Lagu Putri Ariani Seharga Rp 7 Triliun

Video percakapan telepon antara Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat dengan Putri Ariani yang mendapatkan Golden Buzzer pada ajang America’s Got Talent dikaitkan dengan klaim pembelian lagu Putri Ariani oleh Simon Cowell seharga 7 Triliun.

Tanpa Bantuan Siber Polri, Bawaslu Akui Sulit Tindak Pelanggaran Pemilu di Medsos
Indonesia
Tanpa Bantuan Siber Polri, Bawaslu Akui Sulit Tindak Pelanggaran Pemilu di Medsos

Anggota Bawaslu Puadi mengajak penyidik Siber Polri untuk merespons cepat jika terjadi pelanggaran pemilu di media sosial.

Dito Mahendra Jadi Buronan Polisi dan Dicekal Ke Luar Negeri
Indonesia
Dito Mahendra Jadi Buronan Polisi dan Dicekal Ke Luar Negeri

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo mengungkapkan, selain memasukan nama Dito ke dalam DPO, pihaknya juga akan mengajukan pencekalan.

Polisi Ungkap Hasil Autopsi Potongan Tubuh di Solo
Indonesia
Polisi Ungkap Hasil Autopsi Potongan Tubuh di Solo

"Potongan tubuh itu identik satu tubuh yaitu berupa bagian tubuh jenazah seorang laki-laki dengan perkiraan usia antara 40 sampai 50 tahun," ujar Iqbal, Senin (22/5).

5 Oknum Polisi Penerimaan Bintara di Polda Jateng Harus Dijerat Pidana
Indonesia
5 Oknum Polisi Penerimaan Bintara di Polda Jateng Harus Dijerat Pidana

"Mereka tidak cukup hanya dijerat kode etik karena sudah mempermalukan Polri," ucap Koordinator MAKI Boyamin Saiman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (8/3).

Hakim PT DKI Sebut Hukuman Mati di Indonesia Tidak Bertentangan dengan Konstitusi
Indonesia
Hakim PT DKI Sebut Hukuman Mati di Indonesia Tidak Bertentangan dengan Konstitusi

Hakim Singgih juga menilai hukuman mati di Indonesia tidak bertentangan dengan konstitusi lantaran tidak menganut kemutlakan hak asasi manusia.

Pj Heru Ubah Program DP 0 Rupiah Era Anies Jadi Hunian Terjangkau Milik
Indonesia
Pj Heru Ubah Program DP 0 Rupiah Era Anies Jadi Hunian Terjangkau Milik

Heru Budi Hartono mengganti nama program tersebut menjadi Hunian Terjangkau Milik.

Bawaslu Ajak Pemuda dan Mahasiswa Aktif Awasi Pemilu 2024
Indonesia
Bawaslu Ajak Pemuda dan Mahasiswa Aktif Awasi Pemilu 2024

Bawaslu mengajak pemuda dan mahasiswa melek politik supaya terlibat dalam terbentuknya kebijakan yang lebih baik lagi.