MUI Kota Palu: Umat Jangan Belajar Islam Lewat Medsos

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 23 April 2017
MUI Kota Palu: Umat Jangan Belajar Islam Lewat Medsos
Ilustrasi.(PEXEL/free_image)

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Sulawesi Tengah, melarang umat Islam di daerah tersebut belajar tentang agama lewat media sosial (medsos).

Ketua MUI Palu Prof Zainal Abidin menyatakan bahwa informasi di media sosial yang disebarkan oleh oknum-oknum tertentu tidak dapat dijadikan referensi sepenuhnya.

"Umat Islam jangan belajar tentang Islam lewat media sosial seperti dari Whatsapp, BBM, Facebook, Instagram dan sebagainya," katanya di Palu, Minggu (23/4).

Ia mencontohkan, akhir-akhir ini umat Islam cenderung menulis kalimat "insya Allah" (ditulis juga insyaallah) yang dimaksudkan sebagai "jika Allah mengizinkan" atau "kehendak Allah", sedikit berubah menjadi 'insha Allah'.

Namun, sebutnya, menurut informasi yang beredar, penulisan yang benar yaitu "insha Allah", dan "insya Allah" adalah salah, karena jika menggunakan huruf "sy" maka diartikan menciptakan Allah.

"Kalau 'insya Allah' menurut informasi dari media sosial yang membawa-bawa nama Zakir Naik yaitu menciptakan Allah. Karena itu, menurut informasi tersebut yang benar yaitu 'insha Allah'," ujarnya.

Ia menyebut bahwa hal itu adalah keliru karena huruf "syin" dalam kalimat tersebut jika ditulis dalam bahasa Indonesia maka menggunakan "sy", bukan "sh".

Karena itu, ia membantah keras jika Zakir Naik mengurus tentang penulisan kalimat tersebut dalam bahasa Indonesia, dikarenakan Zakir Naik bukan orang Indonesia melainkan orang India yang ahli di bidang perbanding agama, bukan ahli bahasa Indonesia.

"Apa kapasitas Zakir Naik mengurus bahasa Indonesia? Saya yakin informasi yang beredar tersebut bukan dari Zakir Naik, tetapi oknum-oknum tertentu yang membawa-bawa nama Zakir Naik," sebutnya.

Namun demikian, ia menganggap bahwa persoalan tersebut bukanlah hal yang prinsip di dalam Islam. Akan tetapi, ia menekankan agar Islam tidak serta merta langsung menjadikan referensi, patokan dan pedoman informasi dari media sosial.

"Jangan jadikan informasi di media sosial sebagai rujukan dan landasan kalian. Tetapi carilah guru atau seseorang yang berpengetahuan tentang Islam kemudian bertanya langsung, agar kalian tidak keliru," ujarnya.

Sumber: ANTARA

#Kota Palu #Sulawesi Tengah #Media Sosial #Islam
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan