MUI Imbau Saling Hormati Perbedaan Awal Ramadan Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan dalam diskusi FMB9 yang diikuti dari Jakarta, Senin (28/3/2022). (ANTARA/Asep Firmansyah/Youtube-FMB9)

MerahPutih.com - Sebentar lagi masyarakat muslim menyambut bulan suci Ramadan.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau, masyarakat untuk saling menghormati soal kemungkinan penetapan awal Ramadan 1443 Hijriah yang berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah.

"Perbedaan itu sunnatullah, suatu keniscayaan. Wong kita juga berbeda-beda. Jangan timbul sikap melecehkan, mengejek, apalagi fitnah," ujar Sekjen MUI Amirsyah Tambunan dalam diskusi daring FMB9 yang diikuti dari Jakarta, Senin (28/3).

Baca Juga:

Kapolda Metro Komitmen Ciptakan Rasa Aman Nyaman saat Ramadan

Amirsyah mengatakan, perbedaan penentuan awal bulan Hijriah, yaitu memakai metode hisab (penghitungan secara astronomis posisi bulan) dan metode rukyat (pengamatan visibilitas hilal).

Namun, kata dia, kedua metode tersebut sebenarnya satu kesatuan, karena baik hisab maupun rukyat saling mengonfirmasi dalam menentukan awal bulan Hijriah.

"Mengapa terjadi perbedaan? Karena ada perbedaan sudut pandang melihat. Maksud melihat itu sebenarnya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan hanya dengan kepala langsung, tapi menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kajian ilmiah," kata dia, seperti dikutip Antara.

Maka dari itu, ia meminta perbedaan harus membuat umat muslim di Indonesia saling tenggang rasa, toleran, dan saling menghormati.

Baca Juga:

Satgas Pangan Jaga Kesediaan Stok dan Harga di Bulan Ramadan

Sebelumnya, pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022, berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.

Sementara 1 Syawal 1443 Hijriah akan jatuh pada Senin 2 Mei 2022. Pada Sabtu 29 Ramadan atau 30 April 2022, ijtimak jelang Syawal 1443 Hijriah belum terlihat.

Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Indonesia Kementerian Agama Thomas Djamaluddin mengatakan awal Ramadan dan Idul Fitri 1443 Hijriah/2022 Masehi berpotensi berbeda antara Muhammadiyah dengan pemerintah.

Perbedaan itu karena adanya pedoman baru dari kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang ditetapkan pada 2021.

"Kalau masih menggunakan kriteria lama ini di bagian barat wilayah Indonesia, ini 1 April masih 2 derajat, kalau kriteria lama ada potensi dengan wujudul hilal, tapi kalau lihat garis ini ada potensi perbedaan," ujar Thomas.

Dia mengatakan apabila menggunakan aturan baru dari MABIMS berupa tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, wilayah Indonesia, Asia Tenggara, dan Arab Saudi belum memenuhi. Sehingga, tidak mungkin terjadi rukyat. (*)

Baca Juga:

Jelang Ramadan, Siapkan 3 Hal Berikut Ini

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
4.928 Anak di Jawa Barat Telah Terima Imunisasi Difteri
Indonesia
4.928 Anak di Jawa Barat Telah Terima Imunisasi Difteri

Pelaksanaan ORI difteri untuk upaya pencegahan penyakit diperkuat melalui peran puskesmas di daerah setempat.

Zulhas Sebut Ganjar Layak Jadi Capres PAN 2024
Indonesia
Zulhas Sebut Ganjar Layak Jadi Capres PAN 2024

Oleh karena itu, nama Ganjar disebut layak untuk dicalonkan PAN sebagai capres 2024.

KPK Berhentikan dengan Hormat Direktur Penyelidikan Brigjen Endar Priantoro
Indonesia
KPK Berhentikan dengan Hormat Direktur Penyelidikan Brigjen Endar Priantoro

“KPK membenarkan hal tersebut,” kata Sekretaris Jenderal KPK, Cahya H. Harefa kepada wartawan, Senin (3/4).

[HOAKS atau FAKTA]: Terjadi Fenomena Alam Berbahaya pada 21 Desember
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terjadi Fenomena Alam Berbahaya pada 21 Desember

Di media sosial TikTok ditemukan video yang mengklaim bahwa akan terjadi fenomena alam berbahaya pada tanggal 21 Desember 2022.

Tingkat Konsumsi Susu Indonesia di Bawah Malaysia dan Thailand
Indonesia
Tingkat Konsumsi Susu Indonesia di Bawah Malaysia dan Thailand

Tetapi angka tersebut masih di bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia

KPK Periksa Hercules Terkait Kasus Suap MA Hari Ini
Indonesia
KPK Periksa Hercules Terkait Kasus Suap MA Hari Ini

KPK kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap Tenaga Ahli PD Pasar Jaya Rosario de Marshall atau yang akrab disapa Hercules pada Rabu (8/3).

PDIP Minta Kepolisian Belajar dari Kasus Ferdy Sambo
Indonesia
PDIP Minta Kepolisian Belajar dari Kasus Ferdy Sambo

PDI Perjuangan (PDIP) terus mendorong upaya dalam peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia.

Pimpinan DPR Minta Pemerintah Antisipasi Kemungkinan Terburuk Dampak Erupsi Semeru
Indonesia
Pimpinan DPR Minta Pemerintah Antisipasi Kemungkinan Terburuk Dampak Erupsi Semeru

"Sedari dini kita siapkan kemungkinan terjelek yang akan terjadi karena kadang- kadang hal-hal yang menyangkut gunung seperti ini susah diprediksi,” ujar Dasco

Indonesia-Malaysia Perkuat Teknologi Pertahanan
Indonesia
Indonesia-Malaysia Perkuat Teknologi Pertahanan

Indonesia dan Malaysia harus selalu kompak dan maju bersama untuk perdamaian dunia dan kerja sama yang baik antarnegara

Ada 1.902 Bacaleg Daftar ke KPU Provinsi DKI Jakarta
Indonesia
Ada 1.902 Bacaleg Daftar ke KPU Provinsi DKI Jakarta

KPU DKI merangkum ada sebanyak 1.902 bacaleg DPRD DKI yang sudah mendaftar, dari 18 partai politik (parpol) sebelum hari Senin (15/5) pukul 00.00 WIB.