Muhammadiyah Imbau Umat Islam Tak Terprovokasi Perang Rusia-Ukraina
MerahPutih.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menegaskan, perang Rusia dan Ukraina bukan masalah agama.
Ia mengimbau umat Islam tidak perlu terpengaruh oleh provokasi dan menyebarkan informasi hoaks tentang propaganda kedua belah pihak yang saat ini tengah mencari dukungan politik internasional.
"Umat Islam hendaknya tetap menjaga kerukunan dan persatuan dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Haedar melalui keterangan tertulis diterima di Yogyakarta, Rabu (8/3)
Baca Juga:
Industri Mode Dunia Dituntut Tunjukkan Dukungan untuk Ukraina di Paris Fashion Week
PP Muhammadiyah, menurut dia, sangat prihatin dengan peperangan Rusia dan Ukraina. Perang ini tidak sekadar menimbulkan kerusakan fasilitas publik, tetapi juga korban jiwa, baik yang meninggal dunia maupun luka-luka.
Ia mendesak PBB, khususnya Dewan Keamanan, melakukan langkah-langkah untuk mengakhiri peperangan. Jika tidak, dikhawatirkan menimbulkan masalah yang kompleks, baik ekonomi, politik, kemanusiaan, perdamaian global, maupun masalah-masalah lainnya.
Pihaknya jug mendesak kedua belah pihak untuk dapat melakukan gencatan senjata dan mencoba mencari solusi damai melalui meja perundingan.
"Sebagian korban adalah masyarakat sipil. Peperangan bukanlah jalan keluar menyelesaikan masalah," ucap Haedar.
Baca Juga:
Perang Rusia Ukraina Bikin APBN Tertekan
PP Muhammadiyah, kata Haedar, memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang telah membuat seruan agar pertempuran diakhiri.
"Akan tetapi, pemerintah Indonesia hendaknya bisa lebih aktif dan proaktif terlibat dalam penyelesaian peperangan Rusia dan Ukraina, dan berbagai dampak yang ditimbulkannya," ujar dia.
Pada era tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian, menurut dia, semestinya dibangun hubungan antarnegara dan bangsa yang lebih adil serta saling menghormati. (Patricia Vicka/Yogyakarta)
Baca Juga:
Helm Perang Simbol Kesalnya Dubes Ukraina ke Israel