Mudarat 'Work From Home', Pengamat: Penghasilan Menjadi Menurun
Merahputih.com - Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai, kebijakan menganjurkan kerja di rumah atau work from home akan memberi efek mudarat bagi turunnya perekonomian.
"Tempat makan dan usaha menjadi sepi. Tak ada yang membeli karena biasanya pekerja atau pelajar makan minum disana. Akibatnya penghasilan menjadi menurun," kata Trubus kepada Merahputih.com di Jakarta, Selasa (17/3).
Baca Juga
Budi Karya Sempat Sesak Nafas Sebelum Positif Terinfeksi Virus Corona
Kebijakan ini juga bisa menurunkan industri usaha. Seperti pusat perbelanjaan yang sepi karena tak ada yang berkunjung. "Mal semua sepi karena pekerja dan masyarakat yang enggan berkunjung. Akibatnya perekonomian jadi lesu," sesal Trubus.
Trubus beranggapan kebijakan ini jadi buah simalakama. Disatu sisi efektif menjaga kesehatan namun disisi lain berdampak buruk bagi ekonomi apalagi jika terjadi berhari-hari.
"Karena di Indonesia ini jarak antara orang kaya dan kecil sangat jauh. Kalau mereka yang berpenghasilam kecil gak ada yang beli. Pedagang mengeluhkan sepi," jelas pengajar dari Universitas Trisakti ini.
Trubus khawatir, kebijakan ini bakal menimbulkan konflik sosial. "Jika berlangsung berhari-hari maka bisa saja masyarakat kecil akan marah dan kecewa," sebut dia.
Trubus berharap, kebijakan ini jangan sampai terlalu lama. Mengingat sebentar lagi bakal memasuki bulan Ramadan. "Saya khawatir terutama kepada pelajar akan menggunakan kesempatan ini untuk bermain dan berwisata," tutup dia. (Knu)
Baca Juga
Virus Corona Ancam Jurnalis, Perusahaan Media Wajib Patuhi Protokol Kesehatan WHO