FILM dokumenter olahraga nampaknya kini tengah menjadi tren, dan itu menjadi salah satu cara penyelenggara olahraga untuk mendapatkan perhatian penggemar saat ini. Makin banyak film yang menunjukkan secara detail bagaimana olahraga tertentu berjalan dari perspektif yang lebih dalam.
Kemunculan berbagai platform streaming juga membantu mereka untuk menjangkau pemirsa baru. Contoh terbaiknya adalah Drive to Survive yang digarap Netflix. Dokumenter itu menunjukkan secara detail bagaimana seluruh musim Formula 1 berlangsung.
MotoGP ingin melakukan hal yang sama pada 2021 lalu, dengan memproduksi seri MotoGP Unlimited bersama PrimeVideo. Gaya dokumenter itu terasa sangat mirip dengan Drive to Survive. Sayang, output-nya tak semulus yang dimiliki F1, karena rupanya dokumenter itu kekurangan penonton.
Baca juga:
Dari Paling Tinggi hingga Terendah, Segini Bayaran Pembalap MotoGP

Sekarang, kejuaraan balap motor dunia yang dikelola oleh perusahaan Dorna Sports itu ingin mengusulkan pendekatan baru, dan telah membuat film dokumenter yang dapat segera dilihat, dengan judul baru yakni There Can Be Only One.
Serial produksi internal itu akan menunjukkan bagaimana para pembalap favorit di grid menjalani perjuangan mereka untuk meraih titel juara dunia 2022. Dengan demikian, diharapkan dapat mengetahui seperti apa keseharian di garasi para pembalap kenamaan, seperti Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia, Aleix Espargaro, atau Enea Bastianini.
Mereka jadi protagonis utama dari salah satu kampanye terketat belakangan ini. Seperti yang dilansir MotoGP di situs resminya, There Can Be Only One akan memiliki total empat seri. Masing-masing akan membahas seperempat musim, mengikuti urutan kronologis.
Baca juga:
Begini Spesifikasi Motor MotoGP, Bisa Tembus 350 km/jam

Episode pertama akan tersedia mulai 27 Januari 2023, dan episode terakhir akan tayang perdana pada 7 Februari 2023. Saat ini, dokumenter itu hanya dapat disaksikan melalui MotoGP VideoPass, platform resmi kejuaraan balap motor dunia tersebut.
Pada 2022, gelar juara akhirnya jatuh ke tangan Bagnaia, setelah paruh pertamanya musim lalu diwarnai dengan beberapa kesalahan. Pembalap Italia itu tertinggal 91 poin dari Fabio Quartararo, sang penguasa hingga jeda musim panas.
Namun, dengan keterbatasan Yamaha dan performa cemerlang motor #63, akhinrya Pecco mampu mengembalikan keadaan. Seluruh cerita perjalanan musim lalu dengan perspektif yang lebih dalam dapat disaksikan melalui MotoGP VideoPass dalam serial dokumenter There Can Be Only One. (waf)
Baca juga:
Ini Biaya yang Dikeluarkan MotoGP Selama Satu Musim