MerahPutih.Com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendukung pembangunan patung Didi Kempot untuk menghargai karya-karya musik campursari yang telah mendunia. Sementara itu, pembangunan patung tersebut lebih cocok dibangun di Museum Musik Lokananta di Solo, Jawa Tengah.
"Monumen patung Didi Kempot lebih tepat dipasang di Museum Lokananta. Disana tempat Mas Didi rekaman empat kali," ujar Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Selasa (12/5).
Baca Juga:
Dapat Perintah Salurkan APD Bantuan dari Puan, Gibran: Semoga Ini Sinyal Baik Pilkada
Rudy mengatakan sepanjang karir Didi Kempot musisi dengan julukan The Godfather of Broken Heart telah empat kali melakukan proses rekaman. Atas dasar tersebut Museum Musik Lokananta sangat pas buat dibangunnya munumen Didi Kempot.

"Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) pernah berencana mendirikan Museum Musik Indonesia di Lokananta. Ini bisa kita proyeksikan untuk dibangunkan juga monumen Didi Kempot.
"Kami juga menyediakan tempat untuk pembangunan monumen Didi Kempot di aset milik Pemkot Solo," kata dia.
Penyediaan aset milik Pemkot Solo sebagai tempat alternatif monumen Didi Kempot, kata dia, diperlukan sebagai upaya antisipasi jika di lahan milik pemerintah pusat Museum Musik Lokananta tidak mendaparkan persetujuan. Kalau monumen Didi Kempot dipasang di asetnya Pemkot Solo, terang Rudy tidak perlu menunggu lama.
"Jika memasang monumen patungnya Mas Didi di asetnya pemerintah pusat harus meminta izin terlebih dahulu dan prosesnya cukup lama," kata dia.
Rudy menambahkan pihaknya saat ini juga sedang mengupayakan ke pusat agar Didi Kempot mendapatkan penghargaan sebagai musisi berpengaruh di negeri ini. Ia mengaku telah memproses surat usulan pemberian anugerah penyanyi Didi Kempot kepada Menteri Sosial (Mensos), Juliari P Batubara.
Baca Juga:
Pandemi COVID-19, Pembangunan Gedung Muktamar Muhammadiyah Terhenti
"Kami berharap pembangunan monumen dan penghargaan pada Didi Kempot bisa segera terealisasi," pungkasnya.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Kisah Satu Keluarga Tinggal di Becak, Tak Mampu Bayar Indekos dan Kena PHK