MerahPutih.com - Monumen perjuangan melawan pandemi COVID-19 yang didirikan di Lapangan Gasibu, Bandung dinilai sebagai bukti tidak melupakan pengorbanan tenaga kesehatan.
Demikian disampaikan dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Dian Hendrayana.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana membangun monumen yang didedikasikan sebagai pengingat perjuangan tenaga kesehatan yang meninggal akibat COVID-19 di kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar, Kota Bandung.
Baca Juga:
Jokowi Direncanakan Resmikan Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19
"Yang sering terjadi dalam kehidupan kita adalah kita kerap melupakan jejak, karena kita terlalu terperangah ke arah masa depan. Padahal masa depan berawal dari masa lalu. Proses dan perjuangan yang dengan susah payah dilakukan di masa lampau sering kali terabaikan," ujar Dian, Senin (8/11).
Dian Hendrayana mengatakan, monumen tersebut akan selalu terpaut pada mereka yang mati syahid dalam peperangan melawan COVID-19 .
"Tenaga kesehatan yang tiap tetes peluhnya bertukar dengan degup kematian, sikap sosial yang memunculkan peradaban baru meskipun bersifat temporal, atau belajar disiplin dalam menghadapi dan menghindari kematian," ungkapnya.

Dian menambahkan, monumen ini menjadi saksi bisu bahwa masyarakat di Jawa Barat pernah dihadapkan pada suasana dan situasi sulit yang telah memakan banyak nyawa.
"Hati, pikiran, lelembutan kita sejatinya telah diikat agar kita selalu ingat akan sebuah situasi dan masa-masa sulit atas munculnya COVID-19, melalui berdirinya monumen yang tegak dan menjulang ini," sebut Dian.
Dian juga menghubungkan berdirinya monumen ini dengan puisi berbahasa Sunda karya Saini KM yang menjadi relief Monumen Perjuangan Rakyat yang kita tahu ada di kawasan Dipatiukur.
"Lebih pas lagi, jika disambungkan dengan puisi karya Saini KM yang terpatri di dinding Monju yang intinya memberi pesan kepada generasi penerus untuk melanjutkan perjuangan" pungkasnya.
Baca Juga:
Penambahan COVID-19 Dalam 24 Jam Berhasil Ditekan Jadi 244 Kasus
Seperti diberitakan, monument yang berseberangan dengan Gedung Sate tersebut rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo tepat 10 November sesuai peringatan Hari Pahlawan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Dedi Taufik pada kesempatan yang sama optimistis Presiden Joko Widodo akan hadir langsung meresmikan Monumen Perjuangan Pandemi COVID-19 Jawa Barat pada 10 November mendatang.
“Jadi mulai penyambutan Presiden dikemas dalam sebuah kesenian, dan kemudian juga nanti diakhiri dengan pembacaan puisi melibatkan para budayawan. Selain itu, ada teman-teman seniman lain yang mengisi,” ucap dia.
Meski demikian, Dedi juga tetap menyiapkan rancangan jika Presiden hadir secara daring.
“Kami juga siapkan secara hybrid: offline dan online. Nanti kita lakukan apabila Bapak Presiden tidak bisa hadir,” ujarnya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Vaksin Booster COVID Umum Mulai Desember, PBI BPJS Gratis Lainnya Bayar