tematik

Moms! Penting Mendamaikan Diri Sebelum Mengasuh Anak

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Sabtu, 05 Maret 2022
Moms! Penting Mendamaikan Diri Sebelum Mengasuh Anak
Berjuang berdamai dengan sendiri saat si kecil lahir (Sumber: Pexels/Kristina Paukshtite)

SETIAP orang tua tentu berharap anaknya tumbuh menjadi sosok ceria, menyenangkan, dan mencerahkan hari. Moms, tentu ingin anak selalu tertawa dan tidak pernah rewel. Namun, bagaimana mungkin itu semua terwujud jika moms tak selesai dengan dirinya sendiri? Tak bisa berdamai dengan diri sendiri lalu membesarkan anaknya dengan mental kurang stabil?

Baca Juga:

Mengenal Dampak Anak yang Sering Melihat Konten 'Spirit Doll'

Bayangkan jika energi ketakstabilan akibat banyak di dalam diri terpancar kepada anak. Setiap teriakan dan emosi keluar tak hanya membuat anak trauma tetapi juga menimbulkan luka batin. Bahkan, lebih buruk tentu saja jika itu terekam di alam bawah sadar si anak dan ditiru di kemudian hari. Saat hari itu tiba, hanya penyesalan tersisa.

Jauh sebelum kelahiran sang jabang bayi, ibu harus belajar untuk berdamai dengan diri sendiri. Meregulasi emosi dengan baik jadi kunci. Jika tidak, segala hal-hal tak tuntas pada sang ibu dapat terefleksi pada janin. Kondisi psikologis ibu selama mengandung rupanya bisa memengaruhi bayi.

Laura
Anak menangis (Sumber: Pexels/Laura Garcia)

Menurut informasi dilansir dari Alodokter, ibu hamil mengalami stres berat atau sering marah terutama di trimester pertama berpotensi melahirkan anak rewel, lekas marah, dan rentan depresi saat dewasa.

Jika setelah melahirkan ibu masih belum bisa berdamai dengan diri sendiri, bukan tidak mungkin segala energi negatif akan terserap pada anal. "Bayi bisa reaktif jika ada suara keras. Misalnya ada benda jatuh atau ada orang teriak-teriak, bayi bisa merasa takut atau cemas lalu akhirnya menangis," ujar Psikolog Anak, Rena Masri.

Baca Juga:

Ini Dampak yang Bisa Terjadi Jika Ibu Hamil Mudik Naik Sepeda Motor

Sebaliknya, saat ibu tersenyum dan tertawa, bayi pun bisa turut bahagia. Kebahagiaan si kecil timbul karena ia tahu, suasana saat itu merupakan situasi nyaman dan aman bagi mereka.

"Makanya emosi ibu stabil sangat diperlukan dalam pengasuhan anak sehingga emosi anak juga dapat berkembang secara baik," kata Rena memberi sarannya. Jika dari lahir bayi sudah sangat sering mendengar ibunya marah marah, bisa jadi nanti anak juga akan cepat marah atau cepat tantrum.

pelukan
Pelukan miliki manfaat luar biasa (Sumber: Pexels/Keira Burton)

Tantrum (tantrum temper) merupakan ledakan emosi. Biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional. Tantrum biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, pembangkangan, mengomel marah, resistensi terhadap upaya untuk menenangkan, dan dalam beberapa kasus merujuk pada tindak kekerasan.

Semua itu bisa diantisipasi salah satunya jika ibu bisa berdamai dengan diri sendiri. Dengan jiwa damai, ibu lantas memiliki cinta utuh untuk anaknya. Ekspresi cinta seperti pelukan sang ibu membuat bayi merasa aman, nyaman, dan dilindungi. Pelukan, meski terlihat sederhana dan mudah dilakukan, memiliki manfaat dahsyat bagi si kecil.

Pelukan bisa menenangkan bayi, mengurangi rasa cemas, serta membuat si bayi merasa nyaman. Pelukan juga menciptakan bonding antara ibu dan si buah hati. Tidak hanya bagus untuk mental, pelukan dari ibu begitu damai juga membawa manfaat bagi fisik si bayi. "Dari sisi kesehatan diyakini pelukan dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh bagi anak," tuturnya.

detak jantung
Detak jantung ibu adalah hal pertama yang dikenali bayi (Sumber: Pexels/Jonathan Borba)

Lewat pelukan juga anak bisa mendengarkan detak jantung ibunya. "Suara detak jantung ibu merupakan suara sudah sangat dikenal bayi karena selama hamil bayi selalu mendengar detak jantung ibunya," urai Rena. Jika ibunya emosi, galau, atau panik, anak tentu bisa mendeteksinya dari perubahan ritme detak jantung ibunya.

Sebaliknya, ritme detak jantung lebih tenang dan terkontrol juga bisa ditangkap bayi. Bayi akan lebih nyaman saat didekap ibunya dalam nuansa damai. Hal tersebut terjadi karena bayi mendengar suara sudah tidak asing lagi selalu menemaninya saat di dalam kandungan. (Avia)

Baca Juga:

Kenali Sejumlah Persiapan Penting Sebelum Punya Anak

#Maret +62 Bicara Damai Ajalah #World Mental Health Day #Anak Kecil #Anak #Ibu Hamil
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan