Moeldoko Ungkap Isi Pembicaraanya dengan AHY di Istana Negara


Tangkapan layar pertemuan AHY dengan Moeldoko. (Dok. Video Media Istana)
MerahPutih.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko bersalaman dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Momen menarik itu terjadi sebelum sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (26/2).
Moeldoko menyebut momen salaman tersebut merupakan hal yang biasa. Moeldoko mengungkap pesan AHY saat berbincang dengannya, salah satunya terkait reforma agraria.
Dia menyebut, di ATR/BPN ada 1.911 aduan masyarakat ini harus segera direspons.
Baca Juga:
KPK Eksekusi Putusan Etik Dewas Terkait Pelanggaran di Rutan
"Namanya juga satu rekan kabinet, ini biasa," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2).
“Karena ini masyarakat ingin mendapatkan solusi. Kita sudah bekerja di KSP ya bersama-sama dengan ATR/BPN selama ini itu yang kita kejar betul. Sebagian dari apa yang diinginkan bapak Presiden di antaranya reforma agraria," sambungnya.
Ia pun membuka peluang mengundang AHY ke kantornya. "Bisa saja, saya undang ke kantor kan," jelas Moeldoko.
AHY pun memberikan tanggapan soal pertemuan tadi. Dia mengaku tidak ada yang spesial dari peristiwanya bersalaman dengan Moeldoko.
"Oh nggak ngobrol. Yang penting salaman aja, menyambung silaturahmi," ujarnya. "Ya, biasa saja seperti orang bersalaman, nggak ada masalah.”
Ketua Umum Partai Demokrat itu pun mengatakan tidak ada ucapan selamat dari Moeldoko perihal jabatan baru yang diembannya sebagai Menteri ATR/Kepala BPN.
"Nggak, salaman saja tadi," ujar AHY seraya mengatakan belum ada rencana untuk mengadakan pembicaraan selanjutnya dengan Moeldoko.
Perbincangan Moeldoko dan AHY berlangsung singkat karena mereka ingin bersalaman dengan pejabat lain.
Baca Juga:
Tak Setuju Wacana Hak Angket, Demokrat Minta Sengketa Pemilu Dibawa ke MK
Untuk diketahui, hubungan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan mantan Panglima TNI itu pernah memburuk. Penyebabnya karena berselisih soal kepengurusan partai berlambang Mercy itu.
Moeldoko sampai menempuh jalur hukum memperkarakan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat. Terakhir, langkah peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko ditolak oleh Mahkamah Agung (MA). (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
9 Jurus Menko AHY Pecahkan Kebuntuan Aturan Zero ODOL yang Mandek 16 Tahun

Kajian Dampak Zero ODOL BPS Rampung Desember 2025, AHY Ungkap Potensi Positif Ekonomi dan Keselamatan

AHY Instruksikan Pemeriksaan Konstruksi Bangunan Publik, Cegah Insiden ‘Mengerikan’ Ponpes Al Khoziny Terulang

Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu

AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak

Kata Puan soal Gibran tak Salami AHY: Jangan Berspekulasi, Berpikir Positif Saja

Ketum Demokrat AHY Kukuhkan Ikatan Alumni Akademi Demokrat di Jakarta

Aturan Baru Siap Libas ODOL, Tapi AHY Justru Bela Mati-matian Sopir Truk

Butuh Rp 1.297 Triliun, Proyek Tanggul Laut Raksasa Diminati Berbagai Negara, Termasuk China

AHY Peka Luar Biasa Tangkap Arahan, Si Paling Paham Urusan Infrastruktur Sesuai Kemauan Prabowo
