Headline

Moeldoko Sebut Pertemuan Kim Jong Un-Donald Trump Perlu Diapresiasi Niatnya

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 14 Juni 2018
Moeldoko Sebut Pertemuan Kim Jong Un-Donald Trump Perlu Diapresiasi Niatnya
Jenderal (Purn) Moeldoko. (Twitter @GeneralMoeldoko)

MerahPutih.Com - Pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump di Singapura (12/6) lalu bagi Kepala Staf Presiden Moeldoko memiliki arti tersendiri. Bagi Moeldoko, pertemuan puncak kedua kepala negara yang kerap berseteru dan memicu ketegangan global itu menjadi sebuah langkah maju bagi perdamaian dunia.

Terlepas dari keseriusan dan tindak lanjut penjabaran pertemuan AS-Korut, menurut Moeldoko, peristiwa tersebut adalah momentum yang sangat bersejarah dan niat Presiden Kim menghentikan program nuklirnya harus dihargai.

"Bagi sebuah negara, yang perlu kita lihat adalah niatnya," kata Moeldoko di Jakarta, Rabu (13/6).

Pertemuan telah mencapai klimaks yang ditandai kedua pemimpin tersebut sudah mengeluarkan pernyataan bersama yang berisi empat poin.

Kim Jong Un dan Donald Trump
Presiden Donald Trump berjabat tangan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hotel Capella di Pulau Sentosa, SIngapura (ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst)

Dalam hal politik luar negeri, dikatakan Moeldoko, niat sebuah negara adalah hal yang sangat perlu diperhitungkan, misalnya, mengukur niat sebuah negara untuk menginvasi negara lain atau niatan untuk perdamaian.

"Ketika mau berperang, niat itu yang perlu kita kenali," ujar purnawirawan jenderal bintang empat TNI AD itu.

Diceritakannya, ketika masih aktif menjadi Panglima TNI, ia pernah menghadiri pertemuan di AS.

Pada kesempatan itu, dirinya diminta agar Indonesia turut aktif menjaga keseimbangan keamanan akibat aktivitas pengayaan nuklir di semenanjung Korea.

"Karena harus diakui, pengembangan senjata nuklir Korea Utara ini berimplikasi pada psikologis negara-negara tetangganya," ungkap Moeldoko.

Setelah mengenali niat sebuah negara, sambung Moeldoko, langkah selanjutnya adalah komunikasi.

Sebagai contoh, Moeldoko sebagaimana dilansir Antara menceritakan tentang ketegangan yang pernah terjadi antara Indonesia dengan Malaysia dalam hal perbatasan di Kalimantan.

"Saya tetap segaris dengan pemerintah, bahwa Malaysia harus membongkar fasilitasnya di perbatasan." Di sisi lain, sebagai panglima, ia juga berdiplomasi dengan militer negara tetangga itu.

Diplomasi agar tak terjadi gesekan pada masa mendatang, sebelum ada keputusan politik dari negara, menurutnya, tentara tidak boleh bertindak sendirian.

Kim dan Trump
Kim Jong Un dan Donald Trump (ANTARA FOTO via Reuters)

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyatakan, masyarakat internasional perlu bersyukur pertemuan Trump-Kim berjalan positif dan memberi suatu harapan bagi perdamaian abadi di semenanjung Korea.

"Hanya saja dunia tidak seharusnya larut dalam kegembiraan," tulis Hikmahanto melalui keterangan tertulis.

Hikmahanto membeberkan masih ada sejumlah langkah yang harus dilakukan agar denuklirisasi Korut terwujud.

Presiden Trump pun tidak sepantasnya merasa keluar sebagai pemenang perang usai pertemuan kemarin, karena perilaku itu bisa memprovokasi Kim Jong Un, bahkan rakyat Korut, untuk bereaksi negatif dan berdampak pada perundingan teknis.

Selanjutnya yang menjadi tantangan adalah merumuskan kesepakatan yang lebih teknis, semisal penarikan mundur tentara AS di Korea Selatan atau Jepang, seiring dengan program denuklirisasi Korut.

"Tentu masih banyak lagi isu-isu yang menjadi tantangan bagi tim teknis untuk dapat dirumuskan," ujar Hikmahanto.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memang menjadi hal bersejarah.

Kim Jong Un sebagaimana diberitakan Antara, mengundang Trump untuk mengunjungi Korea Utara selama KTT bersejarah mereka, dan Presiden AS itu menerimanya.

Pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu di Singapura pada Selasa (12/6), menjadi saksi pemimpin negara demokrasi paling kuat di dunia itu bersalaman dengan generasi ketiga pemimpin Korea Utara, yang berdiri di depan bendera negara mereka.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Menteri Luar Negeri AS Diolok-olok Warganet Singapura dan Malaysia

#Jenderal Moeldoko #Donald Trump #Kim Jong Un #Korea Utara
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan