Modifikasi Cuaca Masih Jadi Primadona

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 18 September 2018
Modifikasi Cuaca Masih Jadi Primadona
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Merahputih.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) masih mengandalkan Teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi serta memadamkan kebakaran lahan gambut di sejumlah daerah.

"Teknologi modifikasi cuaca yang saat ini banyak dilakukan adalah menunggu awan, dikombinasikan dengan teknologi pengaturan air gambut," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT, Tri Handoko Seto, Selasa (18/9).

Dia menjelaskan, modifikasi cuaca sangat tergantung kepada awan, namun menjadi terkendala saat memasuki puncak kemarau dan tidak ada awan.

Seperti di Sumatera Selatan dalam sepekan terakhir awan sulit didapat sehingga tidak memungkinkan untuk modifikasi cuaca, akibatnya kebakaran gambut sulit diatasi.

"Kami akan berupaya maksimal untuk mengoptimalkan semua awan yang ada," katanya.

Saat ini ada teknologi untuk menciptakan awan yang sudah dibuat oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Menurut Tri Handoko, BPPT juga melakukan riset tentang teknologi tersebut.

"Memang hitungannya untuk membuat awan itu biayanya sangat tinggi, kendala lain untuk daerah tidak berpegunungan, kalau tidak ada daerah modulasi curam secara teori sulit dilakukan, maka untuk sekarang kami optimalkan awan yang ada," ujar dia dikutip Antara.

Untuk membuat awan juga harus menggunakan garam, biasanya menggunakan air laut dan butuh kekuatan yang cukup besar untuk memaksa uap naik menjadi awan. (*)

#Kebakaran
Bagikan
Bagikan