SEBUAH tim mahasiswa teknik dari Universitas of New South Wales (UNSW), Australia, telah membuat sebuah mobil baru yang bisa berjalan dengan tenaga surya. Bukan sekadar berjalan, mobil itu bahkan sudah memecahkan rekor baru di bidang transportasi energi alternatif.
Mobil nan diberi nama Sunswift 7 itu merupakan sebuah mobil listrik yang pada dasarnya digerakkan energi matahari, dengan kecepatan rata-rata sekitar 85 km/jam, dan mampu berjalan selama 12 jam. Demikian diwartakan NDTV.
Baru-baru ini, mobil tersebut mendapatkan gelar tidak resmi sebagai 'kendaraan listrik tercepat dengan jarak tempuh lebih dari 1000 km hanya dalam satu kali pengisian daya. Rencananya, pencapaian mereka tersebut bakal dihargai secara resmi oleh Guinness Book of World Records.
Baca juga:
Renault akan Hadirkan Mobil Bertenaga Hidrogen

Namun, hingga artikel ini ditulis pengakuan resmi tersebut belum diberikan, tetapi setelah waktu dan statistik kinerja lainnya diperiksa oleh para profesional, sertifikat akan diberikan dalam masa mendatang. Adapun rekor waktu dan jarak tempuhnya adalah 11 jam, 53 menit, dan 32 detik untuk rute 1.000 km.
Kepala tim Sunswift Profesor Praktek Richard Hopkins mengungkapkan dirinya sangat bangga dengan semua yang telah dicapai para mahasiswanya, bahkan hanya untuk sekadar mengeluarkan dan menguji mobil itu ke lintasan demi membuktikan hasil kerja keras mereka.
"Ini merupakan hasil kerja keras 50 mahasiswa S1 yang berdedikasi, fokus, dan berbakat. Mereka diberi kebebasan untuk berkreasi. Kriterianya sederhana: membuat mobil yang memiliki tenaga surya dan baterai. Saya memiliki pengaruh yang sangat kecil, hanya ingin mereka membuat keputusan teknis terbaik," kata Hopkins.
Baca juga:
Pakai Tenaga Surya, Mobil Ini Bisa Berjalan Tanpa Ngecharge Selama Dua Bulan

Manajer tim Sunswift Andrea Holden, seorang mahasiswa Teknik Mesin di UNSW Sydney, mengatakan, "rasanya sangat aneh untuk berpikir bahwa kami telah membantu membuat sesuatu yang terbaik di seluruh dunia. Dua tahun lalu, saat kami mulai membangun mobil ini, semuanya terkunci dan ada banyak momen sulit."
Mobil itu sendiri memiliki bobot yang sangat rendah, hanya 500 kg. Pasalnya, mobil tersebut tak dilengkapi fitur kantung udara (airbag), dan pendingin udara (AC). Sementara, sekitar seperempat berat mobil pada umumnya bisa mencapai 1500-2000 kg.
Setelah melakukan uji coba yang jaraknya sama seperti menyetir dari Sydney ke Melbourne bahkan ditambah 100 km lagi, konsumsi energi mobil tersebut masih kurang dari seperempat rata-rata penggunaan kendaraan listrik harian yang telah beredar di pasaran. (waf)
Baca juga:
Pemuda Nigeria Bangun Mobil Listrik Panel Surya di Bengkelnya Sendiri