SEIRING bertambahnya usia, wajar jika sesekali mengalami masalah ingatan, seperti lupa nama seseorang atau luma meletakan barang. Akan tetapi Alzheimer lebih dari sekadar kehilangan ingatan sesekali.
Alzheimer adalah penyakit yang menyebabkan sel-sel otak tidak berfungsi dan akhirnya mati. Ketika mengalami Alzheimer seseorang mungkin lupa nama teman lama atau jalan apa yang harus diambil untuk kembali ke rumah meski telah ditinggali selama beberapa dekade.
Ada banyak mitos tentang penyakit ini. Mengutip dari Asosiasi Alzheimer merangkum beberapa mitos tersebut.
Baca juga:
1. Mitos penyakit Alzheimer mematikan

Faktanya Penyakit Alzheimer tidak memiliki korban. Penyakit Ini menghancurkan sel-sel otak dan menyebabkan perubahan memori, perilaku tidak menentu dan hilangnya fungsi tubuh. Perlahan akan melupakan identitas seseorang, kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, berpikir, makan, berbicara, berjalan dan menemukan jalan pulang.
2. Mitos hanya orang tua yang bisa terkena Alzheimer

Alzheimer dapat menyerang orang berusia 30-an, 40-an, dan bahkan 50-an. Diperkirakan ada lebih dari 5 juta orang yang hidup dengan penyakit Alzheimer di Amerika Serikat. Ini termasuk lebih dari 5 juta orang berusia 65 dan lebih tua dan 200.000 orang lebih muda dari usia 65 dengan penyakit Alzheimer yang lebih muda.
Baca juga:
Hal Penting yang Perlu Dibahas saat Orangtua Masuki Masa Lansia
3. Mitos aluminium menyebabkan penyakit Alzheimer

Selama tahun 1960-an dan 1970-an, aluminium muncul sebagai kemungkinan penyebab Alzheimer. Kecurigaan ini menimbulkan kekhawatiran tentang paparan aluminium melalui sumber sehari-hari seperti panci dan wajan, kaleng minuman, antasida dan antiperspiran. Sejak itu, penelitian gagal untuk mengonfirmasi peran aluminium dalam menyebabkan Alzheimer.
4. Aspartam menyebabkan kehilangan memori

Aspartam ialah pemanis sintetis non-karbohidrat. Biasa dipasarkan dengan merek seperti Nutrasweet dan Equal, telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk digunakan di semua makanan dan minuman pada tahun 1996. Sejak disetujui, kekhawatiran tentang efek kesehatan aspartam telah hilang. (Jhn)
Baca juga: