Mitos Saat Berpuasa Ini Tidak Benar

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 23 Mei 2018
 Mitos Saat Berpuasa Ini Tidak Benar
Puasa memberikan banyak manfaat untuk tubuh (Foto: Pexels/ Steyn Viljoen)

DI bulan ramadan penuh berkah ini setiap umat muslim diharuskan menahan lapar dan haus alias berpuasa hingga memasuki waktu maghrib. Namun, terkadang beredar pula mitos mengenai puasa di kalangan masyarakat. Baik itu mengenai aturan puasa hingga manfaat kesehatan yang didapat.

Padahal, mitos tersebut tidak bisa diakui kebenarannya. Sebab tidak ada bukti medis yang mendukung mitos tersebut. Karena itu berdasarkan tinjauan medis, menurut laman Go-Dok ada sejumlah mitos berpuasa yang sebenarnya salah. Penasaran apa saja itu? Berikut selengkapnya!

makan
Tidak benar puasa akan memberhentikan fungsi otak. (Foto: kombuchahome)

Mitos: Puasa membuat fungsi otak berhenti karena kekurangan glukosa

Fakta: Kebanyakan orang percaya jika tidak mengonsumsi karbohidrat dalam jangka waktu beberapa jam, otak akan berhenti berfungsi. Karena mereka percaya otak mendapatkan bahan bakar dari glukosa (gula darah) pada karbohidrat untuk berfungsi. Anggapan ini tentu salah. Sebab, dengan mudahnya tubuh kamu dapat memproduksi glukosa yang dibutuhkan melalui proses bernama gluconeogenesis. Namun, sebenarnya proses ini tidak perlu dilakukan oleh tubuh. Karena secara alami tubuh kamu sudah menyimpan glukosa di dalam hati untuk mensuplai otak dengan energi dalam waktu cukup lama. Dengan demikian, setelah berbuka puasa kamu mendapatkan asupan glukosa kembali.

Mitos: Puasa dapat menurunkan berat badan secara drastis

Fakta: Sebenarnya anggapan ini benar. Namun, tidak juga secara drastis atau cepat. Puasa dapat menurunkan berat badan jika memang dilakukan benar. Artinya tetap dengan pola makan yang teratur, tidak berlebih. Selain itu puasa tidak akan membuat kamu kurang gizi, tapi malah menyehatkan dan kamu bisa mendapatkan tubuh ideal. Caranya dengan tidak makan terlalu banyak saat sahur dan berbuka. Ditambah dengan olahraga ringan secara teratur dan konsumsi buah-buahan agar tubuh tetap terhidrasi. Intiya tetap menjalankan pola hidup sehat selama kamu berpuasa.

Tetap konsumsi serat di bulan puasa (Foto: Pexels/ Oleg Magni)

Mitos: Puasa buruk untuk kesehatan

Fakta: Anggapan ini tentu sangat salah! Justru puasa memiliki manfaat baik untuk kesehatan. Puasa di bulan Ramadan yang dilakukan umat muslim bukan jenis puasa ekstrem yang berdampak buruk bagi kesehatan. Sebab, kalori, protein, dan karbohidrat tetap menjadi asupan. Yang membedakan hanya waktu konsumsinya, yaitu pada saat sahur dan berbuka. Selain memberikan manfaat baik untuk kesehatan, puasa juga dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa jenis penyakit dan mengurangi risiko penyakit. Contohnya penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes. Bahkan puasa dapat memperpanjang usia kamu lho!

massa otot
Puasa tidak menghiangkan massa otot. (Foto: Pexels/Pixabay)

Mitos: Puasa membuat kamu kehilangan massa otot

Fakta: Tentu tidak, puasa tetap menjaga massa otot kamu. Di bulan puasa kamu tetap makan dan minum di waktu sahur dan berbuka, artinya kamu tidak berpuasa selama 24 jam penuh. Kalau memang iya kamu puasa 24 jam atau bahkan 48 jam, massa otot kamu tetap tidak berkurang. Saat kamu berpuasa kadar lemak pada tubuh yang terbakar, bukan massa otot. Sebuah studi menunjukkan bahwa jumlah kolesterol baik (LDL) di dalam tubuh kamu mengalami peningkatan setelah berpuasa. Terlebih lagi puasa dapat mengoptimalkan produksi hormon yang bertugas menjaga kestabilan massa otot.

Itulah seputar mitos tentang berpuasa. Jadi jangan mudah percaya dengan mitos ya. Lebih baik kamu tinjau secara medis terlebih dulu. Pada intinya puasa memiliki segudang manfaat untuk tubuh kamu. Bukan malah memberikan dampak buruk. Selamat berpuasa! (ikh)

Baca juga artikel menarik lainnya di sini Tetap Produktif Hingga Buka Puasa, Nih Jurusnya!

Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan