Minim APD, Rumah Sakit di Jogja Inisiatif Produksi Mandiri

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 15 April 2020
Minim APD, Rumah Sakit di Jogja Inisiatif Produksi Mandiri
Sejumlah rumah sakit (RS) rujukan corona di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta inisiatif membuat APD. (Foto: MP/Teresa Ika)

MerahPutih.com - Minimnya persediaan alat pelindung diri (APD) dari pemerintah pusat membuat sejumlah rumah sakit (RS) rujukan corona di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta inisiatif membuat APD. Pembuatan APD mandiri ini dilakukan di RSUP Sardjito dan RS UGM.

Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RS UGM Guritno Adistyawan menjelaskan, pihaknya memproduksi face shield (helm kepala). Dalam sehari, pihaknya dapat diproduksi hingga 80 face shield.

Baca Juga:

Yurianto Sebut 446 Pasien Sembuh dari COVID-19

“Material yang digunakan salah satunya mika 0,5 mm. Ukuran tersebut dipilih agar lebih tahan terhadap percikan dahak maupun bersin dari pasien,” jelas Guritno di Yogyakarta, Rabu (15/04) 2020.

Lalu, pihaknya memakai plastik polypropylene untuk pondasinya. Plastik yang dipakai memiliki tebal 2 mm supaya lebih stabil, kuat dan mudah dibersihkan atau disterilkan. Dia melanjutkan pembuatan APD secara mandiri ini tidak banyak membutuhkan biaya.

“Pembuatan 1 face shield hanya memerlukan dana sekitar Rp30 ribu-Rp50 ribu. Jauh lebih murah ketimbang beli di pasaran yang sekarang harganya melambung tinggi,” kata dia.

Tenaga medis di Yogyakarta menggunakan APD bikinan sendiri. (Foto: MP/Teresa Ika)
Tenaga medis di Yogyakarta menggunakan APD bikinan sendiri. (Foto: MP/Teresa Ika)

Face shield ini berfungsi sebagai pelindung bagian wajah para tenaga medis agar tidak tertular virus saat pasien COVID-19 bersin atau batuk. Langkah ini dilakukan pasalnya RS UGM kesulitan mendapatkan APD. Di satu sisi, pihaknya harus memastikan keselamatan dan kesehatan seluruh tenaga medis.

Produksi mandiri juga dilakukan oleh RSUP Sardjito Yogyakarta. Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP dr Sardjito, Pujiatun menjelaskan, APD yang diproduksi adalah pelindung wajah atau face shield dan baju coverall (hazmat).

Pihaknya meminta beberapa petugas instalasi rehabilitasi medik yang punya waktu luang untuk membantu membuat APD. Pada tahap awal, face shield berbahan spons ini akan diproduksi 500 lembar untuk dibagikan kepada para dokter dan tenaga medis yang menangani langsung pasien COVID-19.

"Untuk tahap awal kami sudah membuat pelindung wajah dulu sebanyak 300 unit," ujar Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP dr Sardjito, Pujiatun.

Baca Juga:

Pagebluk Corona, Pemkot Solo Ringankan Pembayaran Retribusi 42 Pasar Tradisional

Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat (Hukmas) RSUP dr Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan menjelaskan pembuatan APD mandiri ini dilakukan karena kiriman dari pemerintah belum memenuhi kebutuhan tim medis.

Tenaga medis di RSUP Sardjito membutuhkan sarung tangan non steril butuh 7.842 pasang, masker tiga lapis 6.340 lembar, sarung tangan steril panjang 1.234 pasang, masker N95 sebanyak 395 lembar,

“Juga butuh APD coverall, medical cap dan pelindung sepatu masing-masing butuh 134. Selain itu juga kebutuhan alat visor 17 unit dan 267 botol cairan pencuci tangan,” jelas dia. (Teresa Ika)

Baca Juga:

Penglima TNI: 15 Prajurit Meninggal Dunia karena Terpapar Corona

#Virus Corona #Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan