Millenial Bangkit dari Pandemi, Jadi Lebih Strategis

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 04 November 2021
Millenial Bangkit dari Pandemi, Jadi Lebih Strategis
Anak muda kini lebih mampu berpikir strategis. (Foto: Unsplash/Brooke Cagle)

PANDEMI yang melanda selama hampir dua tahun menambah banyak para pencari kerja di Indonesia. Tak hanya itu, jumlah pengangguran meningkat, bahkan sebagian besar didominasi milenial berpendidikan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkann jumlah angkatan kerja pada Februari lalu mencapai 139,81 juta orang, naik 1,59 juta dibanding Agustus 2020. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada penduduk usia 20-24 tahun sebesar 17,66 persen pada Februari 2021, meningkat 3,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 14,3 persen.

Besarnya jumlah pengangguran di kalangan milenial memang mengkhawatirkan. Namun, sejumlah milenial tak mau berpangku tangan dan mereka terus bekerja mewujudkan mimpi dengan menggarap pasar digital. Terlebih digital marketing yang berkaitan langsung dengan passion mereka seperti fotografi, content marketing, desain, dan media sosial.

Baca juga:

7 Hal Penting yang Dibutuhkan Generasi Milenial untuk Bisa Hidup, Apa Benar?

Milenial Bangkit dari Pandemi, Jadi Lebih Strategis
Vicky Sunaryo sebagai key opinion leader. (Foto: Instagram/vickysunaryo)

“Sebelum pandemi, digital marketing memang tumbuh. Tapi pandemi membuat para pelaku usaha memahami urgensi untuk go digital. Kami yang berkecimpung di dunia digital merasakannya melalui peningkatan belanja iklan,” kata Vicky Sunaryo, seorang key opinion leader yang berbasis di Bandung.

Vicky mengatakan, pada awal pandemi gelombang pertama di 2020, kebutuhan endorsement sempat menurun. Namun, beberapa bulan kemudian, ketika kesadaran untuk menyintas di tengah pandemi meningkat, belanja iklan digital langsung meroket. “Karena hampir tidak ada lagi channel marketing yang bisa diakses kecuali digital,” kata Vicky.

Baca juga:

Pentingnya Asuransi Kesehatan Bagi Pekerja Milenial

Milenial Bangkit dari Pandemi, Jadi Lebih Strategis
Fotografi menjadi salah satu passion yang diminati geenerasi millenial. (Foto: Unsplash/BAILEY MAHON)

Di dunia digital, Vicky menggarap pasar wisata tematik, terutama di wilayah Jawa Barat. Sejumlah pemerintah daerah menggandengnya untuk mempromosikan destinasi wisata yang belum terlalu mainstream. “Banyak hidden gem wisata Jawa Barat yang aku promosikan di Instagram,” katanya.

Vicky mengaku, sektor wisata lumpuh selama pandemi tetapi tidak membuatnya berhenti menggarap konten pelesiran.

“Badai tidak abadi. Jika ada masa untuk mulai, maka ada masa untuk usai. Optimisme itu yang mendorong kami untuk terus berkarya,” katanya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pearson pada 6.000 mahasiswa dan orangtua usia milenial, pandemi membuat mereka mampu berpikir strategis. Memahami pentingnya mengelola keuangan yang sehat dan menyiapkan dana darurat untuk menghadapi krisis.

“Selama pandemi, generasi ini telah menunjukkan kepada kita skill mereka dalam aktivisme, kreativitas, dan motivasi. Mereka mampu melalui salah satu badai terburuk dalam sejarah umat manusia, dan kini mereka adalah orang yang sama sekali berbeda,” kata Laura Howe, Senior Vice President, Global Corporate Communications, for Pearson. (and)

Baca juga:

Bukan Berkeluarga, Ini 3 Prioritas Gen Z dan Milenial Menurut Survei

#Bisnis
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.
Bagikan