INVESTREE sebagai mitra distribusi turut berpartisipasi menyukseskan penjualan Surat Berharga Negara Elektronik (e-SBN). Kali ini yang dijual ialah Green Sukuk Tabungan seri ST009 yang diterbitkan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
"Tahun lalu, total penjualan SBN di Investree mencapai Rp 14,74 miliar. Pada 2022 ini, penjualan kami telah mencapai Rp 11,78 miliar, belum termasuk ST009 yang mulai dipasarkan," kata Chief Product & Innovation Officer of Investree Andi Andries dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com.
Selama masa penawaran 11–30 November, masyarakat khususnya lender Investree dapat membeli instrumen investasi aman dijamin pemerintah ini melalui sbn.investree.id atau aplikasi mobile Investree for Lender dengan tingkat kupon/imbal hasil minimal mengambang dan atraktif 6,15 persen per tahun. Selain itu, Lender juga berkesempatan mendapat bonus hingga Rp 7 juta dengan berinvestasi melalui Investree.
Baca juga:

Partisipasi Investree dalam penjualan SBN ritel di Indonesia telah memasuki tahun keempat. Sejak bergabung pada 2018 sebagai platform fintech lending pertama yang menjadi mitra distribusi Kemenkeu, hingga kini Investree berhasil mencatatkan sejumlah pencapaian terkait dengan kontribusi mereka dalam memasarkan SBN ritel.
Salah satu catatan penting ialah milennial usia 24–40 tahun mendominasi pembelian SBN ritel pada platform Investree sejak pertama kali Kemenkeu memasarkan Savings Bonds Ritel seri 003 (SBR003) pada 2018, hingga Obligasi Negara Ritel seri 022 (ORI022) pada September–Oktober lalu. Dari rentang usia tersebut, kontribusi untuk setiap rentang usia yakni usia 25–34 menyumbangkan Rp 89,317 miliar dan usia 35–44 tahun menyumbangkan Rp 114,306 miliar.
Hal itu sejalan dengan salah satu tujuan utama Kemenkeu dalam memasarkan SBN ritel, yaitu meningkatkan partisipasi generasi muda untuk berinvestasi SBN ritel dan membangun negeri. Sementara itu, dari segi gender, meski perolehan angka kontribusi investor laki-laki masih lebih tinggi ketimbang investor perempuan, selisihnya tidak begitu jauh.
Baca juga:

Investor laki-laki menyumbangkan Rp 193 miliar, sedangkan investor perempuan menyumbangkan Rp 106 miliar, selisih Rp 87 miliar. Artinya, kesadaran perempuan untuk berinvestasi sudah semakin tinggi serta diprediksi mampu mengejar dominasi laki-laki.
Dengan membeli ST009, masyarakat ikut andil dalam mengatasi perubahan iklim dan memelihara kelestarian bumi karena hasil penjualannya akan dialokasikan untuk mendukung upaya-upaya tersebut. ST009 ini diharapkan dapat menarik generasi muda yang kini lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian bumi untuk berinvestasi SBN ritel.
"Investree antusias menyambut penjualan SBN ritel pada 2023. Semoga Investree dapat terus mendukung program Kemenkeu dalam memperluas edukasi dan meningkatkan inisiatif investasi SBN ritel sebagai instrumen aman, mudah, terjangkau, dan menguntungkan,” tutup Andi. (and)
Baca juga:
Milenial dan Gen Z Lebih Lemah dalam Menjalani Kehidupan, Mitos atau Fakta?