MICROSOFT telah mengkonfirmasi putaran baru PHK yang dilaporkan berdampak pada sekitar 1.000 karyawan di berbagai tingkatan, tim, dan bagian dunia. Itu adalah kali kedua PHK oleh Microsoft pada 2022 dan terjadi di tengah masalah akuisisi terhadap Activision Blizzard, ungkap laman GameRant.
Microsoft yang merupakan hasil otak dari Bill Gates dan Paul Allen didirikan pada 1975 dan sejak itu menjadi salah satu perusahaan game dan teknologi paling sukses sepanjang masa.
Terlepas dari kesuksesan produk-produk seperti sistem operasi Windows dan jajaran konsol Xbox, perusahaan tersebut telah merasakan tekanan dari rekor tingkat inflasi dan penurunan ekonomi di seluruh dunia.
Bersama dengan perusahaan pesaing seperti Meta dan Google, Microsoft telah mengatur ulang tenaga kerjanya untuk mengurangi dampak dari resesi AS yang menjulang, bahkan sampai memberhentikan keseluruhan tim Modern Life Experiences pada Agustus 2022 yang berdampak sekitar 200 posisi.
Baca juga:
Canggih, Microsoft Mesh Tawarkan Percakapan Hologram

Pada Senin (17/10), juru bicara Microsoft mengonfirmasi putaran terakhir pemutusan hubungan kerja, meskipun mereka tidak memberikan angka resmi. Namun, sebuah laporan dari Axios mengutip orang yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah ini sebagai sumber.
Untuk menjelaskan situasinya, Microsoft melaporkan pertumbuhan pendapatan paling lambat perusahaan dalam lebih dari lima tahun pada kuartal yang berakhir pada 30 September dan mengklaim, "Seperti semua perusahaan, kami mengevaluasi prioritas bisnis kami secara teratur, dan membuat penyesuaian struktural yang sesuai. Kami akan terus berinvestasi dalam bisnis kami dan mempekerjakan di area pertumbuhan utama di tahun mendatang."
Berita itu datang bersamaan dengan kekecewaan bagi Microsoft karena akuisisi terhadap Activision Blizzard senilai USD 70 miliar (Rp 1,085 triliun) yang sedang berlangsung, telah ditahan untuk penyelidikan Fase 2 oleh Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA).
Baca juga:
Microsoft Buat Ponsel Lipat Dua Wajah

CMA menyoroti kekhawatiran antimonopoli utama dan mengumumkan penyelidikan Fase 2 pada 15 September 2022, setelah tanggapan Microsoft gagal menenangi kekhawatiran otoritas. Masalah itu dapat mengubah arah rencana pasca-akuisisi Microsoft dan dapat menjadi faktor dalam keputusan untuk melepaskan karyawan.
Akuisisi Activision Blizzard yang sukses akan membawa waralaba yang menguntungkan seperti Overwatch, Diablo, Call of Duty, World of Warcraft, Candy Crush, Starcraft, dan lebih banyak lagi yang dapat merangsang investasi dan pertumbuhan ekonomi Microsoft. (waf)
Baca juga:
Microsoft Akan Akuisisi Konami dan Sega