Microsoft PHK Besar-besaran, Bakal Pangkas 10 ribu Pekerja

Andrew FrancoisAndrew Francois - Kamis, 19 Januari 2023
Microsoft PHK Besar-besaran, Bakal Pangkas 10 ribu Pekerja
Situasi ekonomi global memaksa Microsoft mengencangkan ikat pinggang. (Unsplash/Matthew Manuel)

MICROSOFT mengumumkan rincian putaran PHK, dan mengonfirmasi pengajuan kepada Securitites and Exchange Commision (SEC), bahwa 10 ribu karyawan akan di PHK. Itu sebagai bagian dari langkah pengurangan tenaga kerja, seperti dilaporkan TechCrunch, Rabu (18/1).

Langkah tersebut harus diambil Microsoft terhadap kondisi ekonomi makro yang mengubah prioritas pelanggan. Berita itu muncul ketika redudansi besar terus menembus industri teknologi, seperti Salesforce yang baru-baru ini memangkas 10 persen dari tenaga kerja mereka, atau sekira 7 ribu karyawan.

Baca juga:

Nyeleneh, Microsoft Excel Jadi Turnamen Esports

Microsoft akan meningkatkan efisiensi penggunaan ruang kerja. (Unsplash/Shridhar Gupta)

Sementara, Amazon juga berada di situasi yang sama. Mereka memangkas bahkan lebih banyak karyawan, tepatnya sekitar 18 ribu dari total 1.468.000 pekerja. Adapun Microsoft mengalami setidaknya beberapa putaran PHK yang lebih kecil tahun lalu, namun tahun ini sangat besar, atau sekitar 5 persen total karyawannya.

Microsoft memiliki sebanyak 221 ribu karyawan secara global. Perusahaan mengatakan bahwa PHK akan berlangsung dari sekarang hingga kuartal ketiga 2023. Sementara itu, perusahaan juga berencana untuk mengkonsolidasikan beberapa penyewaan kantornya, sehingga ruang kerja perusahaan bisa lebih ditingkatkan.

Untuk pesangon, Microsoft mengatakan bahwa karyawan yang berbasis di AS akan menerima uang pesangon di atas angka pasar. Dikatakan juga bahwa mereka yang terkena dampak akan terus menerima perawatan kesehatan selama enam bulan, layanan transisi karier, dan pemberitahuan 60 hari sebelum PHK.

Baca juga:

Canggih, Microsoft Mesh Tawarkan Percakapan Hologram

5% dari total karyawan Microsoft terkena imbas PHK. (Unsplash/Israel Andrade)

Dalam memo email yang dikirim ke karyawan, CEO Satya Nadella mengatakan, karena pelanggan meningkatkan pengeluaran digital mereka selama pandemi 1-2 tahun lalu, saat ini besaran pengeluaran itu justru dikurangi akibat penurunan ekonomi global. Situasi itu juga memaksa Microsoft untuk mengencangkan ikat pinggang mereka.

"Pandemi membuat orang melakukan belanja digital. Sekarang mereka mengoptimalkan pembelanjaan digital untuk melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit uang," kata Nadella.

Nadella juga melihat organisasi di setiap industri dan geografi berhati-hati karena beberapa bagian dunia berada dalam resesi dan bagian lain sedang mengantisipasinya. Perlu dicatat, bahwa meskipun Microosft memotong beberapa aktivitasnya, mereka masih berencana mengambil area strategis utama. (waf)

Baca juga:

CEO Xbox Sangsi Microsoft Flight Simulator Berjalan secara Real-Time

#Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.
Bagikan