SELINGKUH Ternyata seperti hantu di film horor, bisa tak kasat mata. Micro Cheating, begitu istilahnya yang lagi tren di media sosial akhir-akhir ini. Perilaku selingkuh tipis-tipis ini tampaknya terlihat sepele, namun tetap saja dapat menjadi penyebab masalah pada hubungan seseorang.
Micro Cheating sering dianggap sepele karena banyak orang menganggap perilaku ini bukan perselingkuhan. Padahal, micro cheating dapat melanggar norma, kepercayaan, dan batasan pasangan yang terucap atau tidak terucap dengan cara lain.
Meskipun sulit terlihat, kamu tetap bisa melihat tanda-tanda pasangan kamu melakukan Micro Cheating. Ada beberapa tanda seseorang berperilaku micro cheating seperti dikutip dari CHOOSING THERAPY, antara lain:
1. Merahasiakan sesuatu
Seseorang harus selalu terbuka terhadap pasangannya. Jika sudah merahasiakan sesuatu, tandanya seseorang sudah bisa menjadi kandidat yang melakukan perilaku micro cheating. Rahasia dan kebohongan biasanya menjadi pusat segala bentuk perselingkuhan, tidak terkecuali micro cheating.

Meskipun normal bagi seseorang untuk menginginkan privasi, kerahasiaan dapat menandakan masalah yang lebih besar seputar kepercayaan dan kesetiaan.
Beberapa contoh kerahasiaan dari pasangan meliputi:
-Berbohong tentang kecurangan terkait sifat penggunaan media sosial mereka.
-Menyembunyikan/menghapus pesan teks atau email.
-Berbisik saat mereka sedang menelpon atau menerima telepon di luar.
-Menjaga ponsel mereka menghadap ke bawah ketika mereka berada di sekitar pasangan mereka.
-Tiba-tiba mematikan komputer mereka ketika orang penting mereka berjalan di dalam ruangan.
2. Kurang perhatian
Seseorang yang melakukan micro cheating sering kali terlihat tidak fokus, sibuk, atau seperti pikiran mereka ada di tempat lain. Sebenarnya menjadi hal normal apabila seseorang tidak memberikan perhatian kepada pasangannya sesekali, terutama saat sibuk. Namun, apabila sering terjadi, ini bisa menjadi perkara besar dalam sebuah hubungan.
Berikut ciri pasangan yang kurang perhatian:
-Mereka terus-menerus menggunakan ponsel/perangkat lain atau sering menatapinya.
-Mereka tampak acuh tak acuh selama percakapan yang menyentuh hati.
-Mereka menjadi jauh secara emosional, mental, atau fisik.
-Mereka mengabaikan hubungan yang sedang mereka jalani.
3. Melewati batas dalam sebuah hubungan
Tentu ada batasan seputar perilaku yang boleh dilakukan di luar menjalin hubungan. Namun, mereka yang melakukan micro cheating, dapat melewati batas-batas tersebut. Misalnya saja seperti menghubungi mantan atau sering melihat foto perempuan cantik di media sosial.

Padahal, pasangan mereka sangat tidak menyukai perbuatan ini. Lebih mengerikannya lagi, mereka tidak tahu bahwa perbuatan mereka ini sudah melewati batas dalam hubungan.
4. Defensif
Pada akhirnya pelaku micro cheating akan bersikap defensif saat perbuatan mereka ini ketahuan. Mereka akan menyangkal saat berbuat salah dan berkata tidak jujur. Bahkan, mereka tak segan malah balik menyalahkan pasangannya karena telah menghakimi mereka.
Sikap defensif beragam, mulai dari membelokkan masalah, menyangkal tindakan, menyalahkan pasangan mereka, hingga mengarang penjelasan yang rumit dan tampaknya masuk akal. (ahs)