SISTINE Chapel di Vatikan tak bisa lepas dari lukisan ikonik di langit-langitnya. The Creation of Adam adalah satu yang paling mencuri perhatian.
Didasari dari kisah biblikal dalam Genesis, lukisan fresco karya Michelangelo, seniman Renaissans ternama ini, menggambarkan tangan Tuhan dan Adam hampir menyentuh satu sama lain, menyimbolkan awal penghidupan manusia.
Namun siapa sangka, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sosok Tuhan yang ada dalam lukisan yang telah dicari oleh banyak orang di seluruh dunia selama berabad-abad ini rupanya merupakan sosok potret diri Michelangelo.
“Michelangelo diam-diam melukis dirinya sendiri di langit-langit Kapel Sistina,” begitulah klaim sensasional Adriano Marinazzo, kurator proyek khusus di Muscarelle Museum of Art William & Mary College.
Dia percaya bahwa seniman Renaisans kelahiran Caprese itu menggambarkan dirinya sebagai 'Tuhan' dalam The Creation of Adam.
Karya seni ini dilukis sekira 1508 hingga 1512. Lukisan menggambarkan Tuhan sebagai seorang lelaki tua dengan janggut abu-abu panjang, memberikan kehidupan kepada Adam dengan merentangkan tangan kanannya.
Baca juga:
Marinazzo mengatakan, dia membentuk teori barunya setelah meneliti pada sketsa Michelangelo. Dia lalu menemukan memiliki kemiripan antara Michelangelo dengan sosok Tuhan yang dilukisnya.
"Michelangelo melihat dirinya sebagai mesias seni, jadi masuk akal," kata sarjana itu kepada Wall Street Journal dalam sebuah wawancara pada hari Rabu (24/5).
Menurut Marinazzo, potret diri itu dibuat sketsa di sisi soneta yang ditulis Michelangelo kepada seorang teman saat seniman itu sedang mengecat langit-langit Kapel Sistina.
Sketsa tersebut menunjukkan sang seniman berdiri di atas kakinya dengan tangan kanan terentang ke atas.
Tahun lalu, Marinazzo mengalami ‘pencerahan’ dan memutar surat itu secara horizontal. Dia menemukan bahwa potret diri Michelangelo tampak hampir identik dengan sosok Tuhan yang terlihat di langit-langit kapel.
"Dia menyembunyikan dirinya di langit-langit," cendekiawan itu menegaskan.
"Wajahnya diidealkan karena Michelangelo sadar diri tentang hidungnya yang hancur, tetapi ini adalah yang paling dekat yang pernah dia lakukan untuk menampilkan dirinya sebagai dewa," sambungnya.
Baca juga:
Lukisan Senilai Rp 817 Miliar Ditemukan dalam Penggerebekan di Bulgaria

Marinazzo pertama kali menerbitkan teorinya akhir tahun lalu di jurnal seni peer-review Critica d'Arte. Sejak saat itu, hipotesis cendekiawan ini telah menimbulkan gebrakan di dunia seni.
Gary Radke, seorang ahli Renaisans Italia di Universitas Syracuse, mengatakan bahwa dia ingin tahu lebih lanjut tentang teori Marinazzo.
Meskipun tidak sepenuhnya yakin bahwa sketsa di pinggir soneta Michelangelo adalah potret diri, Radke menyatakan bahwa ini menimbulkan pertanyaan tentang interpretasi. "Dan Adriano telah melihat sesuatu yang baru," katanya.
Selain itu, Radke percaya bahwa tidak di luar jangkauan kemungkinan bahwa Michelangelo yang megalomaniak mungkin telah menggambarkan dirinya sebagai dewa.
“Michelangelo memiliki ego yang melampaui keyakinan,” katanya, “Jadi, semua karya seninya adalah otobiografi baginya. Dia adalah seorang seniman modern dengan cara itu,” tutup Radke. (dsh)
Baca juga: