Meta akan Blokir Topik yang Berpotensi Sensitif di Threads


Langkah Threads untuk cegah misinformasi dan disinformasi. (Apple)
RUPANYA kemampuan pencarian kata kunci yang baru-baru ini diperkenalkan oleh Threads tidak akan berfungsi untuk semua topik. Aplikasi ini memblokir penelusuran untuk sejumlah kata kunci yang berpotensi sensitif.
Kata-kata yang dimaksud, seperti 'vaksin', 'covid', dan variasi kata lain yang sebelumnya dikaitkan dengan misinformasi pada platform Meta. Alasannya, seperti diungkap Engadget, Selasa (12/9), merupakan upaya nyata untuk mencegah penyebaran konten kontroversial di aplikasi terbaru Meta.
Baca juga:
Threads Dirilis Hari Ini, Begini Cara Unduhnya

Media sosial ini memblokir sejumlah istilah terkait COVID dan vaksin, termasuk 'covid', 'coronavirus', 'covid-19', 'vaksin', dan 'vaksin covid', serta istilah lain yang terkait dengan konten yang berpotensi tidak menyenangkan seperti 'darah kental', 'telanjang', dan 'seks'.
Meta mengonfirmasi bahwa mereka memblokir pencarian dalam pernyataannya pada The Post sebagai tindakan sementara. Mereka menyatakan bahwa fungsi pencarian untuk sementara tidak memberikan hasil untuk kata kunci yang mungkin menampilkan konten yang berpotensi sensitif.
Adam Mosseri, kepala Instagram yang juga membawahi Threads, mencicit bahwa perusahaan mencoba belajar dari kesalahan masa lalu dan percaya bahwa lebih baik bersikap hati-hati saat mereka meluncurkan fitur penelusuran.
Sejarah Meta menunjukkan bahwa perusahaan memiliki alasan bagus untuk berhati-hati dalam mencari di Threads. Pencarian Instagram telah banyak dikritik sebagai vektor misinformasi dan kemampuannya mengarahkan pengguna ke lubang konspirasi.
Baca Juga:
Minat Pengguna terhadap Threads Turun Drastis

Pencarian aplikasi ini khususnya dipersenjatai pada masa-masa awal pandemi, ketika akun tersebut mempromosikan akun anti-vaksin yang berisi konspirasi pada hasil teratas untuk pertanyaan sederhana seperti 'vaksin'.
Pada saat yang sama, Meta kini memilih untuk memblokir semua pencarian yang mengandung kata kunci yang berpotensi sensitif, bahkan postingan yang tidak berisi konten yang melanggar aturan. Ini juga merupakan pendekatan yang lebih agresif dibandingkan yang dilakukan perusahaan media sosial tersebut di masa lalu.
Meski Meta sebelumnya membatasi fungsi pencarian di Facebook dan Instagram, perusahaan biasanya melakukan intervensi ketika istilah pencarian secara eksplisit dikaitkan dengan konten yang melanggar aturan, seperti hashtag spesifik yang terkait dengan QAnon. (waf)
Baca Juga:
Threads vs Twitter, Ini Perbedaannya
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
