Meskipun TInggi Kalori dan Lemak, Keju Jangan Dijauhi

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 18 Oktober 2017
Meskipun TInggi Kalori dan Lemak, Keju Jangan Dijauhi
Keju. (foto: pexels)

KEJU adalah bentuk padat (proses koagulasi) dari susu. Seiring berjalannya waktu, bentuk, rasa, tekstur dan penyajian keju pun semakin beragam. Keju memang mengandung lemak, sodium, dan kalori yang tinggi.

Meskipun demikian, tidak berarti Anda harus menjauhi keju. Hal itu disebabkan banyaknya manfaat keju bagi kesehatan.


1. Menyehatkan gigi

Penelitian yang dilakukan dr Ravishankar Telgi kepada 68 partisipan berusia 12 hingga 15 tahun mengungkapkan bahwa keju memiliki kemampuan untuk melindungi gigi dari kerusakan gigi. Para partisipan ialah mereka yang secara acak telah dipilih dan tak memiliki gangguan pada gigi.

Pada awalnya, para partisipan diminta untuk tidak makan dan minum apa pun selama 48 jam sebelum penelitian agar tak mengganggu aktivitas plak dalam mulut. Para partisipan lalu dibagi menjadi beberapa kelompok yang akan mengunyah makanan yang sama selama 3 menit berikutnya. Dalam waktu 3 menit itu, sebanyak 4 kali dalam waktu yang berbeda para peneliti akan mengukur tingkat keasaman (pH) plak yang dihasilkan.

Makanan yang diberikan merupakan produk olahan susu, seperti keju, yoghurt, dan susu. Hasil pengukuran lalu mengungkapkan bahwa pH plak partisipan yang diberi keju terus mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pH makanan yang lain. Semakin tinggi pH plak seseorang, akan semakin kecil potensi gigi berlubang maupun gangguan gigi yang lain.

Keju diyakini memiliki suatu kandungan yang mampu melindungi gigi dari aktivitas bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang (antikariogenik).


2. Mencegah resisten insulin

Studi oleh Harvard School of Public Health mengungkapkan bahwa makanan berbahan dasar susu, keju salah satunya, mengandung substansi alami yang diprediksikan mampu membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2. Substansi itu ialah suatu asam lemak yang dikenal dengan trans-palmitoleic acid.

Dari studi observasional yang mereka lakukan, didapatkan informasi bahwa mengonsumsi asam lemak tersebut mampu mencegah terjadinya resisten insulin, suatu kondisi saat hormon insulin yang disekresikan pankreas tidak bekerja sebagaimana mestinya untuk mencerna karbohidrat. Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk meyakinkan hasil temuan tersebut.


3. Meningkatkan kandungan kolesterol baik dalam tubuh

Keju merupakan produk olahan susu yang kaya akan lemak. Namun, lemak tersebut tidak lantas meningkatkan kandungan kolesterol jahat pada tubuh. Penelitian yang dilakukan Farinaz Raziani kepada 139 orang dewasa mengungkapkan bahwa mengonsumsi keju dengan kandungan tinggi selama 12 minggu tidak lantas menambah kandungan kolesterol jahat dalam tubuh Anda. Bahkan kandungan lemak baik Anda tetap mengalami kenaikan.

Meskipun demikian, sesuatu yang berlebihan tentulah tidak baik. Anda akan lebih baik bila Anda menikmatinya dengan jumlah sewajarnya.(*)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan