Kesehatan

Meski Gorengan Paling Dirindukan, Dokter Sarankan Awali Buka Puasa Minum Air Putih

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Sabtu, 09 April 2022
Meski Gorengan Paling Dirindukan, Dokter Sarankan Awali Buka Puasa Minum Air Putih
Awali berbuka puasa dengan minum air putih (Foto: pixabay/congerdesign)

SELALU sediakan segelas air putih di meja makan menjelang berbuka. Mengawali berbuka puasa dengan meminum air putih memiliki banyak manfaat. Hal tersebut dipaparkan dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD.

Dokter merupakan Staf Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Penyakit Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) itu mengatakan tubuh membutuhkan khasiat air putih setelah seharian tidak mendapatkan cairan. "Intinya saat berbuka puasa tentu yang lebih baik minum air putih," kata Wafa pada sebuah acara kesehatan seperti yang dikutip dari laman Antara.

Baca Juga:

Pentingnya Membeli Produk Lokal Selama Ramadan

Selain itu, laman Healthline menyebutkan air putih merupakan standar emas dalam hal menjaga tubuh tetap terhidrasi setelah berpuasa selama 13-14 jam. Kemudian, batasi juga mengonsumsi makanan manis, terutama bagi kamu memiliki kadar gula tinggi.

air putih merupakan standar emas dalam hal menjaga tubuh tetap tehidrasi, setelah berpuasa selama 13-14 jam (Foto: pixabay/rawpixel)

Wafa mengatakan saat ini banyak produk bebas gula, seperti sirup bebas gula, hingga toping kental manis bebas gula. "Jadi kita bisa lebih smart memilih produk makanan yang masuk ke tubuh," imbuhnya.

Saat makan, Wafa menyarankan agar memilih porsi makan sedang dan cukup guna mencegah makan berlebihan. Selain itu, kamu juga disarankan mengonsumsi camilan sehat pada waktu berbuka dan sahur, seperti sayur, buah, dan kue babas gula.

Baca Juga:

Waspadai Phishing Berkedok Promosi Belanja Jelang Ramadan

Salah satu hidangan berbuka kerap hadir dan sulit dihindari ialah gorengan. Meski harga eceran minyak goreng di pasaran masih sangat tinggi, Warga +62 rasanya seperti kurang kalau tak ada gorengan di menu berbuka. Akan ada rasa kangen berlebih ketika berbuka puasa tanpa gorengan.

Survei Populix melibatkan responden berusia 18-55 tahun di pada 1-9 Maret 2022 berjudul Embracing Ramadan 2022, mengungkapkan sebanyak 74% responden menghidangkan gorengan saat berbuka puasa. Membuntut di urutan kedua sebanyak 72% responden menyajikan kolak, lalu 65% responden menyajikan nasi dan lauk pauk, 38% responden kue tradisional , 16% responden mie goreng, dan 11% responden menyajikan kue saat berbuka puasa.

Menurut responden tersebu, sebanyak 72% menungkapkan sebagian memasak sendiri dalam mempersiapkan menu berbuka puasa dan sebagian membeli. Sementara, 23% responden memilih untuk memasak sendiri dan 4% responden memilih membeli.

Terkait hal itu, Wafa menyarankan untuk membatasi asupan gorengan lantaran tinggi lemak dan garam. "Gorengan memang enak tetapi tidak bagus, sehingga bahaya untuk tubuh kita. Jadi, batasi asupan makanan tinggi lemak seperti gorengan dan termasuk asupan garam," jelas Wafa.

Batasi asupan gorengan, jangan sampai berlebihan (Foto: pixabay/pastel100)

Makanan tinggi garam dapat meningkatkan risiko penyakit seperti tekanan darah tinggi. Tak hanya itu, kadar garam berlebihan pada tubuh juga bisa menggangu kinerja ginjal. Sementara menurut Alodokter, makanan tinggi lemak jika dikonsumsi melebihi batas dampaknya akan menimbulkan penyakit jantung koroner.

Makanan tinggi garam selain pada gorengan juga banyak ditemukan pada sejumlah makanan olahan, contohnya kecap dan saus. Wafa menyatakan kecap dan saus sebaiknya juga tidak dikonsumsi berlebihan. Untuk itu, pilihlah makanan rendah garam untuk asupan harian kamu. (ryn)

Baca Juga:

Lima Tips Jitu Agar Tetap Terhidrasi Selama Puasa di Bulan Ramadan

#Lipsus April Puasa #April Tematik +62 Bicara Kangen #Puasa #Kesehatan #Air Putih #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan