Meski di Atas Seribu, Kasus COVID-19 Harian Alami Penurunan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Kamis, 16 Juni 2022
Meski di Atas Seribu, Kasus COVID-19 Harian Alami Penurunan
RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. (Foto: MP/Dicke Prasetia)

MerahPutih.com - Kasus baru positif harian COVID-19 di Indonesia hari ini, Kamis (15/6), kembali mengalami kenaikan signifikan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, kasus baru positif harian bertambah 1.173 hari ini, tetapi turun dibanding Rabu (15/6) kemarin yang mencapai 1.242.

Dengan penambahan hari ini, maka total kasus konfirmasi positif di Indonesia telah mencapai 6.064.424, sejak kasus pertama diumumkan pemerintah pada Maret 2020.

Baca Juga:

DPR Duga Kasus COVID-19 Naik Karena Pelonggaran Aturan

Demikian juga kasus aktif hari ini, dilaporkan kembali naik 661, sehingga total kasus aktif menjadi 6.668.

Sementara itu, angka positivity rate harian COVID-19 hari ini tercatat 2,13 persen, sedangkan kemarin 2,15 persen.

Kemenkes melaporkan, dalam 24 jam terakhir, jumlah orang yang diperiksa sebanyak 55.176 orang dengan angka positivity rate 2,13 persen.

Sementara itu, jumlah spesimen yang diperiksa dalam kurun waktu yang sama sebanyak 76.459 dengan positivity rate 2,73 persen.

Selanjutnya untuk angka kesembuhan hari ini tercatat 509 orang, dan total pasien sembuh telah mencapai 5.901.083.

Sedangkan angka kematian hari ini dilaporkan sebanyak 3, dan total kasus kematian mencapai 156.673 orang. Sedangkan kemarin ada 8 orang meninggal dunia.

Baca Juga:

Waspada, Penambahan Kasus Harian COVID-19 Lebih dari Seribu Orang

Kemenkes mencatat hari ini ada 4.054 orang yang berstatus suspek.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk terus waspada terkait peningkatan kasus COVID-19.

Diketahui, kasus COVID-19 naik dalam beberapa hari ke belakang.

Menkes Budi menyebut, kenaikan ini diprediksi berlangsung hingga akhir bulan Juli.

Perkiraan ini, lanjut Budi, berdasar pada puncak lonjakan COVID-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan yang hanya sepertiga dari puncak gelombang varian Delta.

Meski begitu, Budi memastikan tingkat kematian akibat varian baru ini sangat rendah alias masih bisa disembuhkan.

Terlebih masyarakat Indonesia sudah banyak yang divaksin dan memiliki kekebalan alami karena sudah pernah terinfeksi COVID-19. (Knu)

Baca Juga:

Cegah Lonjakan Kasus COVID-19, DPR Minta Pemerintah Gencarkan Booster

#COVID-19 #Kasus COVID-19
Bagikan
Bagikan