Teknologi

Mesin Sterilisasi Pangan dan Susu untuk Jaga Kualitas UMKM Kuliner

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 24 Januari 2022
Mesin Sterilisasi Pangan dan Susu untuk Jaga Kualitas UMKM Kuliner
Teknologi untuk menjaga makanan tetap berkualitas. (Foto: Unsplash/Dan Gold)

PANDEMI yang telah berjalan hampir dua tahun di Indonesia sedikit banyak telah mengubah kebiasaan masyarakat. Misalnya pola konsumsi pangan ke arah yang lebih steril, instan, dan tahan lama untuk mengurangi mobilitas dan interaksi dengan banyak orang.

Pertumbuhan industri makanan dan minuman selama pandemi COVID-19 juga dinilai cukup baik. Pada 2020, menurut data dari Perusahaan Startup Inagi, industri makanan dan minuman tumbuh 1,7 persen, lalu pada kuartal I 2021 tumbuh sebesar 2,7 persen dan di kuartal II tumbuh 2,9 persen. Besarnya peluang ini kemudian menciptakan tren baru dalam sektor kuliner daring masyarakat khususnya UMKM, yaitu makanan kaleng, beku, dan instan.

Baca Juga:

Tiga Fitur Terbaru Aplikasi Ini Memudahkan Belanja Bahan Makanan

Maraknya tren makanan beku dan kaleng turut mendorong peningkatan produksi olahan dalam kemasan kaleng atau pouch tahan panas untuk memfasilitasi pengembangan kuliner nusantara. Oleh karena itu, Startup ini turut mendukung perkembangan tren baru di sektor kuliner dengan menghadirkan mesin produk andalannya. Mesin ini akan menjaga kualitas makanan agar tetap steril dan praktis.

Mesin Mini Retort Sterilizer. (Foto: Istimewa)

Mesin tersebut merupakan teknologi proses sterilisasi komersial yang digunakan untuk memperpanjang masa simpan dan daya tahan produk. Cara kerjanya dipanaskan di dalam bejana tahan panas dengan suhu 121 derajat Celcius dan tekanan kurang lebih 6-12 psi untuk memusnahkan spora bakteri patogen Clostridium Botulinum, E Coli dan bakteri pembusuk lain.

"Proses ini membuat produk yang semula hanya dapat disimpan selama beberapa hari kini bisa disimpan hingga dua tahun pada suhu kamar, sehingga stok lebih awet dan meminimalisir potensi kerugian pelaku UMKM ketika ada stok dagangan berlebih," ujar CEO INAGI Farizqi dalam berita pers yang diterima merahputih.com.

Mini Retort Sterilizer adalah bentuk mini dari mesin retort yang jauh lebih besar kapasitasnya, sehingga cocok bagi usaha skala UMKM, dengan kapasitas 50 hingga 200 liter. Menggunakan material stainless steel food grade dengan keamanan yang terjamin, mesin ini dapat digunakan untuk berbagai macam produk pangan seperti gudeg, rendang, sambal, abon, hingga sarang burung walet.

Baca Juga:

Aplikasi Kurir Jadi Solusi Belanja Sayuran di Masa Pandemi

"Dalam beberapa waktu selama pandemi, sebanyak lebih dari 39 ribu total gabungan hotel, restoran, dan kafe di Indonesia terbatas dalam melayani makan di tempat. Agar bisnis terus berjalan, para pelaku usaha ini kemudian harus berinovasi untuk membuat makanan dalam kemasan sehingga bisa dikirim ke konsumen. Makanan harus disterilkan terlebih dahulu agar awet, higienis, dan aman yang memerlukan teknologi steril komersial,” tambah Farizqi.

Miltech Machine. (Foto: Istimewa)

Mesin unggulan lainnya yang dikembangkan ialah Miltech Pasteurisasi, teknologi pasteurisasi susu dengan menggunakan metode PEF (Pulse Electric Field) atau kejut listrik. Dengan menggunakan pasteurisasi metode PEF, susu hasil perahan yang awalnya hanya bertahan 3-4 jam bisa awet hingga 3-4 hari pada suhu ruang dan bisa 3-6 bulan di dalam freezer. Hal ini tentunya berpotensi meningkatkan pendapatan peternak atau UMKM pengolah susu.

Teknologi pasteurisasi PEF tidak hanya dapat digunakan untuk proses pengolahan susu, namun juga produk lain yang memerlukan proses serupa seperti susu kurma, sari lemon, susu nabati, jus, dan segala minuman yang butuh pasteurisasi lainnya. Teknologi PEF mampu membunuh bakteri jahat pada susu dengan efsiensi hingga 97,125 persen, sehingga mampu memperpanjang usia penyimpanan susu.

"Metode PEF merupakan pilihan terbaik karena mampu menonaktifkan 99 persen bakteri jahat pada susu tanpa merusak kandungan protein dan nutrisi," tutup Farizqi. (ikh)

Baca Juga:

Pelaku UMKM Perempuan di E-Commerce Meningkat Drastis Saat Pandemi

#Teknologi #Kuliner
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan