MerahPutih.com - Wajah Sugito (65) tampak sumringah usai mendapatkan bantuan paket sembako dari para jaksa di Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/7).
Ia merasa beruntung mendapatkan bantuan paket sembako. Terlebih, di tengah situasi meningkatnya kasus COVID-19 di Solo dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-21 Juli, aktivitas warga di batasi.
Alhasil, usaha toko jahit di rumah ikut terdampak harus ditutup selama hampir dua pekan karena masuk usaha non esensial. Sebagai lansia yang hanya menggantungkan hidup dari uang hasil menjahit, ia tidak memiliki banyak uang tabungan.
Baca Juga:
Pemprov DKI Segera Salurkan BST ke Warga Terdampak PPKM Darurat
"Sebagai warga kurang mampu kami sangat terdampak dengan PPKM Darurat. Namun, karena ini sudah menjadi keputusan pemerintah, hanya bisa mengikuti saja," kata Sugito pada Merahputih.com.
Warga Kampung Kepatihan Wetan RT 03/RW 01 ini mengemukakan, meskipun hidup serba terbatas tidak menutup diri berbagi sesama dengan tetangga.
Ia mengaku, sebagai Ketua RW 01 terkadang juga harus keluar uang pribadi demi gotong royong membantu warga yang menjalani isolasi mandiri akibat COVID-19 di kampung.
"Di kampung ada warga yang jalani isolasi kita bantu. Tidak perlu cukup banyak uang untuk membantu sesama, punya gula 1 kg kita sumbangkan warga yang sedang isolasi," kata dia.
Ia selalu mengingatkan, warga baik yang sudah sembuh dari corona dan yang sudah divaksin untuk tetap menerapkan SOP protokol kesehatan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Membatasi mobilisasi dan interaksi).
"Sejauh ini SOP 5M diterapkan di kampung dan warga tidak ada lagi yang terpapar COVID-19," kata dia.
Kajari Solo, Prihatin, mengatakan total ada sebanyak 300 paket sembako yang diberikan pada warga kurang mampu, terutama bagi warga terdampak PPKM Darurat. Pembagian paket sembako ini sekaligus untuk memperingati Hari Adhyaksa ke-61 sekaligus HUT Ikatan Adyaksa Dharmakarini ke-21.
"Di sisi lain kami harus menertibkan warga dalam PPKM Darurat, tetapi kami juga harus membantu warga terdampak dengan memberikan paket sembako," ujar Prihatin.
Dikatakannya, selama dua hari terakhir angka kasus COVID-19 terus mengalami kenaikan. Ia pun meminta pada warga untuk tetap menjalani protokol kesehatan 5M dan mematuhi aturan PPKM Darurat.

"Kasus corona di Solo mengalami kenaikan, kami ajak masyarakat mematuhi kebijakan pemerintah dan bergotong royong membantu sesama di tengah pandemi," tutur dia.
Ia mengajak masyarakat bersabar sampai tanggal 21 Juli. Selain membagikan sembako kepada masyarakat sekitar, Prihatin mengaku, juga memberikan bantuan ke sejumlah yayasan dan panti asuhan di Kota Bengawan. Termasuk kepada pensiunan Jaksa yang telah purnawirawan.
"Ada dua tempat yang kami berikan bantuan, yakni di Yayasan Lentera untuk anak penderita HIV/AIDS dan Panti Asuhan di Kawasan Gilingan,” ungkapnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga:
Kompensasi Negara Buat Warga Saat PPKM Darurat