MALAYSIA bakal punya gedung pencakar tinggi yang megah bernama Merdeka 118 setinggi 644 meter. Dengan tinggi tersebut, Merdeka 118 menjadi gedung tertinggi kedua dunia setelah Burj Khalifa yang tingginya mencapai 830 meter.
Inspirasi penamaan gedung tersebut karena lokasinya berada di kawasan bersejarah di Malaysia, yakni Stadion Merdeka. Posisi gedung ini berhadapan langsung dengan Stadion Merdeka yang merupakan tempat deklarasi Kemerdekaan Malaysia pada 1957. Lalu, angka 118 diambil dari jumlah lantai gedung tersebut.
Baca Juga:
Dilansir laman Hypebeast, Bangunan ini didesain langsung oleh perusahaan arsitektural asal Australia, Fender Katsalidis. Eksterior dari gedung tersebut terlihat sangat eye catching, yaitu berupa susunan kaca-kaca segitiga menyerupai permata. Bentuk permata tersebut terinspirasi dari pola-pola kesenian di Malaysia dan menyimbolkan kekayaan serta keberagaman budaya.
Gedung ini menyediakan lahan seluas 160 ribu Meter persegi untuk dijadikan ruang perkantoran sekaligus perhotelan, retail dan juga pemukiman, termasuk Park Hyatt Kuala Lumpur.
Merdeka 118 akan menambah deretan gedung pencakar langit yang ada di Malaysia, sejajar dengan Kuala Lumpur Tower dan pastinya Menara Petronas yang ikonik. Menara ini mencakup luas lantai lebih dari 3 juta kaki persegi, terdiri dari 1,66 juta kaki persegi net lettable area (NLA) ruang kantor Grade-A, dan sekitar 1 juta kaki persegi ruang ritel.
Baca Juga:
Asteroid Sebesar Gedung Tertinggi Dunia Menuju Bumi dengan Kecepatan Tinggi
Sejumlah fitur luar biasa telah dimasukkan ke dalam menara ini termasuk dek observasi tertinggi di Asia Tenggara, serta mal 118 berkubah kaca di dalam podium menara. Bangunan ini juga terintegrasi langsung dengan jaringan rel kereta api dalam kota yang berdiri di atas water park seluas empat hektar dan ruang publik terbuka.

Komponen lain dari kawasan Merdeka 118 termasuk Museum Tekstil Merdeka, pusat penitipan anak, serta Masjid Merdeka yang dapat menampung hingga 3.000 jamaah.
Pembangunan gedung ini menghabiskan dana sebesar USD 1,2 miliar atau setara dengan Rp 17,2 triliun. Gedung yang terletak di pusat ibukota Kuala Lumpur ini rencananya akan selesai pada akhir 2022. (rey)
Baca Juga: