Pekan ASI Sedunia

Menyusui Membangun Kehidupan Berkelanjutan

Dwi AstariniDwi Astarini - Sabtu, 04 Agustus 2018
Menyusui Membangun Kehidupan Berkelanjutan
Menyusui jadi bagian penting dalam pencapaian SDGs. (foto: pixabay/stocksnap)

KESADARAN akan pentingnya ASI dan menyusui terus digaungkan. Bahkan, dunia pun mengampanyekannya lewat World Breastfeeding Week atau Pekan ASI Sedunia yang dilaksanakan setiap 1-7 Agustus. Pertama kali digelar pada 1992 oleh World Alliance for Breastfeeding Action (WABA), Pekan ASI Sedunia kini diikuti 170 negara di seluruh dunia. WABA sendiri dibentuk pada 14 Februari 1991 dan bertujuan membangun kembali budaya menyusui secara global sekaligus menyediakan dukungan untuk aksi menyusui di mana saja.

Tahun ini, Pekan ASI Sedunia mengangkat tema Menyusui sebagai Fondasi Kehidupan. Tema itu dimunculkan sebagai reaksi atas keadaan global yang penuh krisis, kesenjangan, dan kemiskinan. Dalam kondisi demikian, menyusui menjadi dasar untuk mencapai umur panjang dan kesehatan bagi ibu dan bayi.

Menyusui mencegah kelaparan dan malanutrisi dan menjamin ketersediaan makanan bagi bayi dalam segala situasi, bahkan saat krisis sekalipun. Selain itu, menyusui merupakan cara termurah untuk memberi makan bayi. Dengan menyusui berarti orangtua ikut dalam usaha mengurangi kemiskinan.

Tema tahun ini juga sejalan dengan usaha mewujudkan tujuan dari sustainable development goals (SDGs), yakni dalam bentuk pemberian nutrisi, jaminan ketersediaan makanan, dan pengurangan kemiskinan lewat menyusui.

WHO memang telah mengampanyekan pemberian ASI sebagai nutrisi terbaik bagi bayi hingga berusia 6 bulan. Itulah mengapa WHO menggaungkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama hidup bayi, lalu dilanjutkan hingga 2 tahun dengan pemberian tambahan makanan pendamping ASI (MPASI)

Seperti yang selalu dikampanyekan WHO, ASI adalah nutrisi terbaik bagi bayi hingga berusia enam bulan. Karenanya, WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif di enam bulan pertama kehidupan bayi dan dilanjutkan hingga berusia dua tahun atau lebih dengan dilengkapi makanan pendamping ASI (MPASI).

Hari ASI Sedunia 2018 mengangkat tema Menyusui sebagai fondasi kehidupan. (foto:worldbreastfeedingweek.org)

Kampanye itu disebarkan WHO kepada seluruh penatalaksana kesehatan juga orangtua lewat strategi global pemberian makan untuk bayi dan anak, yakni:

1. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah bayi lahir, kemudian dilanjutkan dengan rawat gabung.
2. Memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia enam bulan.
3. Memberikan MPASI sejak bayi berusia enam bulan.
4. Menyusui dilanjutkan hingga bayi berusia dua tahun atau lebih.

Sementara itu, untuk kampanye tahun ini, WABA memfokuskan tujuan Pekan ASI Sedunia dalam 4 hal, yaitu:

1. Menginformasi publik tentang hubungan antara nutrisi yang baik, jaminan ketersediaan makanan, pengurangan kemiskinan, dan menyusui.

2. Menanamkan menyusui sebagai fondasi kehidupan.

3. Menjalin kerja sama dengan individu dan organisasi besar untuk hasil yang lebih masif.

4. Merangsang menyusui sebagai sebuah aksi sebagai bagian dari nutrisi yang baik, jaminan ketersediaan makanan, dan pengurangan kemiskinan.

Jadi dengan tahapan pencapaian tersebut, WABA mengharapkan menyusui menjadi bagian penting bagi kelangsungan hidup bayi dan kesehatan ibu. Mari meng-ASI-hi.(dwi)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan