Menyulap Sampah Jadi Produk Fashion Menawan

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 28 April 2016
Menyulap Sampah Jadi Produk Fashion Menawan
Pemilik bank sampah My Darling Yeni Mulyani Hidayat saat ditemui di kediamannya, di Jl Sultan Agung, Guntur, Setia Budi, Jakarta Selatan, Rabu (27/4). (Foto: MerahPutih/Yohanes Abimanyu)

MerahPutih Keuangan - Keperihatinan melihat sampah yang begitu menumpuk di kota Jakarta mendorong Yeni Mulyani Hidayat untuk menyulap sampah-sampah bekas botol, plastik, kaleng menjadi sebuah produk bernilai tinggi.

Wanita yang kerap disapa Yeni ini mengaku, sudah sejak tahun 2000 tertarik untuk menggeluti bidang pengelohan sampah. Bahkan, ia tidak malu-malu untuk memungut sampah bekas botol di Pasar Rumput dan sekitarnya.

"Sering kali orang memandang saya dengan aneh. Ada yang bilang kok cantik jadi pemulung ya. Bahkan, saya juga dikatain pemulung gila, stres, dan sebagainya. Meski saya merasa sedih tapi kelak nanti bakal sukses," kata Yeni, pemilik bank sampah My Darling saat ditemui merahputih.com di kediamannya, di Jalan Sultan Agung, Guntur, Setia Budi, Jakarta Selatan, Rabu (27/4).


(Produk kerajinan dari sampah bank sampah My Darling. Foto: Yohanes Abimanyu)

Yeni menambahkan, idenya mulai memanfaatkan bahan limbah sambah ketika keterpaksaan ketika itu. Ia tidak punya uang sama sekali untuk membeli pulsa. Kemudian, sampah-sampah botol bekas dijual ke tukang sampah yang melewati rumahnya.

"Saat sampah botol itu dijual, baru hati saya gembira bisa menghasilkan uang dari sampah dan saya dapat uang Rp33 ribu untuk beli pulsa. Hal itu memicu semangat saya untuk terus mengumpulkan sampah-sampah," tuturnya

Mulai saat itu, timbul ide untuk memanfaatkan limbah rumah tangga untuk dijadikan suatu karya dalam bentuk tas, dompet, hiasan ruangan, lampu, dan sebagainya.

"Kebetulan saya suka fashion, ketika itu cuman punya satu tas saja. Saya pun belajar dan bekerja sama dengan teman yang ada di Jogja (Yogyakarta) untuk membuat satu kemudian ditawarkan. Ternyata produk saya diminati oleh orang asing. Tasnya dibayari dengan harga Rp250 ribu," tuturnya. (Abi)


BACA JUGA:

  1. Jam Tangan Kayu Kreasi Iyos Permana Dikagumi Wapres JK
  2. Produksi Keris di Gurirejo Diekspor hingga Lima Negara
  3. Menkeu Dampingi Presiden IDB Group Roadshow ke Lombok dan Surabaya
  4. Naditha Creation Berdayakan Warga Sekitar Jadi Entrepreneur
  5. Naditha Creation Kantongi Omzet Rp1,8 Miliar Per Bulan
#Bank Sampah My Darling #Daur Ulang #Produk Unik
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan