GIENARDY santosa ingat betul tiap adegan di film koboi buta. Saat masih kecil, ia acap keluar-masuk Bioskop Orion, Glodok, Jakarta Barat. Pada 1960-an, ia diajak ayahnya menonton berulang-ulang aksi baku tembak para koboi selagi menunggang kuda. Apalagi pada 1990-an film tersebut sempat muncul di tayangan televisi berlogo Rajawali.
"Tapi saya lupa judul filmnya," kata lelaki biasa disapa AA Gien kepada Merahputih.com.
Baca juga:
Menggali Kisah Runtah Si Mata Malaikat Serenta Kaki-Tangannya
Ia selalu terkoneksi dengan film tersebut lantaran tak pernah ingat judulnya, dan terkhusus sosok koboi buta bersama seekor anjing di film tersebut barkait erat dengan mendiang ayahnya.
Ganesh TH, ayahnya, lanjut Gien, mengambil inspirasi sosok koboi buta di film tersebut ketika menggarap tokoh Si Buta Barda Mandrawata pada cergam atau cerita bergambar Si Buta Dari Gua Hantu pada 1967.

"Koboi buta itu sebenarnya tokoh sampingan di film. Memang sama-sama punya hewan jadi teman jalan. Kalau koboi anjing. Si Buta kan monyet, Kliwon atau Wanara," kata putra sulung Ganes TH membeber persamaan keduanya selain sama-sama buta.
Muasal inspirasi Ganes TH di dalam mengkreasi sosok Si Buta sempat jadi polemik di akhir masa 1960-an hingga awal 1970-an. Pangkal soalnya berhulu dari perseteruan antara Ganes dan Tatang S saat keduanya saling tuding karya gubahan masing-masing tak orisinal.
Baca juga:
Ganes menuduh Tatang S sebagai penjiplak saat menerbitkan cergam Si Gagu Dari Gua Hantu tak lama setelah Si Buta Dari Gua Hantu laris-manis di pasaran. Secara tampilan, Si Gagu sama persis Si Buta. Bedanya, tokoh utama karya Ganes buta, sedangkan tokoh sentral Tatang S gagu. Si Buta, di tangan Tatang S, dikisahkan sebagai pemimpin perampok.
Keberatan Ganes TH bahkan beroleh dukungan Ikatan Seniman Tjergam Indonesia (IKASTI). Para seniman tergabung IKASTI, termasuk Ganes di dalamnya, memprotes keras penerbitan dan beredarnya cergam Si Gagu Dari Gua Hantu karya A Tatang S lantaran menjiplak atau pemalsuan atas cergam Si Buta Dari Gua Hantu gubahan Ganes TH.

"Mohon kebijaksanaan kepada pihak berwajib dalam hal ini, Komdak VII Djaja, Seksi Bina Budaya, untuk mengambil tindakan penarikan izin terbit (edar) dari buku cergam Si Gagu Dari Gua Hantu karya A Tatang S," tulis IKASTI kepada Kepala Seksi Bina Budaya, Komdak VII Djaja, termuat di halaman belakang cergam Ganes TH bertajuk Si Buta Dari Gua Hantu, Manusia Serigala Dari Gunung Tambora.
Perseteruan tersebut semakin memanas lantaran Tatang S balik menunding Ganes TH mengambil ilham komik Hong Kong atau film Zatoichi, menceritakan pendekar samurai buta, ketika membuat tokoh Si Buta. "Ganes membela diri dengan menyatakan mendapat ide tentang Si Buta ketika menonton film Amerika menanyangkan koboi buta beraksi dengan tongkatnya," tulis Marcel Bonneff pada Komik Indonesia.
Baca juga:
Kontradiktif! Mengapa Si Buta Dari 'Gua Hantu', Sementara Kontranya Mata 'Malaikat'?
Dari segi cerita Si Buta, menurut Gien, mungkin ada kemiripan dengan Zatoichi namun tokohnya memang terinspirasi dari sosok koboi buta. "Saya ingat betul. Dari film koboi buta," ujarnya menegaskan. Sama seperti pengakuan Ganes TH, Gien hapal betul setiap adegan namun lupa judul film koboi buta tersebut.
"Saya duga, judulnya Minnesota Clay. Film koboi itu paling mendekati," kata Syamsuddin, kolektor Si Buta Dari Gua Hantu, setelah menelisik pelbagai film Amerika terutama keberadaan tokoh koboi buta pernah tayang di Bioskop Orion pada 1960-an.

Tokoh pendekar buta, lanjut Syamsuddin, memang jadi daya tarik bagi masyarakat di kala itu sebab dengan kekurangan justru bisa menjadi handal di dalam bertarung. "Si Buta populer karena memang ceritanya padat, sosok Barda juga begitu dekat dengan keadaan masyarakat agraris, serta di tengah kebosanan orang dengan cergam roman muncul cerita berbeda dari Ganes TH," jelas lelaki nan sedang menyusun biografi Ganes TH.
Ketenaran Si Buta Dari Gua Hantu memang melahirkan banyak epigon, namun khusus Si Gagu Dari Gua Hantu karya Tatang S malah membuahkan polemik. Si Gagu, sambung Syamsuddin, jadi persoalan berbeda sebab ceritanya melenceng jauh hingga Si Buta digambarkan sebagai tokoh antagonis.
"Tapi sih, akhirnya Ganes Th dan Tatang S bisa akrab lagi sebab memang ribut-ribut itu kan gara-gara penerbit aja," tutup Syamsuddin.

Artikel ini merupakan bagian hasil kolaborasi MerahPutih.com dengan Bumilangit Cinematic Universe (BCU), selaku pemegang hak cipta 1,200 karakter komik lokal Indonesia, untuk semakin memperkenalkan superhero nusantara ke publik, salah satunya kisah Si Buta dari Goa Hantu.
Sejak awal September 2021, pembaca setia MerahPutih.com dimanjakan dengan sajian serial artikel sebagai jawaban atas pertanyaan tentang siapa Si Buta? Bagaimana jurusnya? Apa saja senjata pamungkasnya? Bagaimana kisah asmaranya? Siapa musuh bebuyutannya? Siapa saja kawan dan lawannya? Siapa penggubahnya? Bagaimana proses kreatifnya? Lantas, bagaimana posisi Si Buta di kancah sejarah dunia komik Indonesia.
Pentingnya sosok Si Buta dihadirkan secara utuh di masa kini agar para pembaca Generasi Z bisa berbicara empat mata dengan Barda 'Si Buta' Mandrawata. Dengan begitu, mereka akan punya memori tersendiri terhadap Si Buta nan membantu banyak orang 'melihat' Nusantara lewat pengembaraannya. (Far)
Baca juga: