Menyimak Makna Jihad Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Selasa, 04 Juni 2019
Menyimak Makna Jihad Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal
Imam Besar Masjid Istiqlal Profesor KH Nasaruddin Umar. (Foto: Nahdlatululama.id)

MerahPutih.com - Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar tak setuju kalau ajaran Islam dijadikan obyek untuk membenturkan satu sama lain. Sehingga, tak logis kalau ayat suci dijadikan alat menjelekkan orang lain. Menurutnya, Islam adalah kalimat akomodatif, bukan kontroversi.

"Saya selalu katakan, jihad yang sejati di dalam Islam ialah menciptakan ketenangan, bukan melahirkan ketegangan," kata Nasaruddin saat berbincang dengan awak media di Jakarta, Selasa (6/6).

Nasaruddin menambahkan, jihad yang sejati adalah mengangkat harkat dan martabat seseorang, bukan menjatuhkan.

KH Nasaruddin Umar, imam besar Masjid Istiqlal doakan Pemilu 2019 (Foto: kemenag.go.id)
KH Nasaruddin Umar, imam besar Masjid Istiqlal doakan Pemilu 2019 (Foto: kemenag.go.id)

Baca Juga:

Imam Besar Masjid Istiqlal Doakan Pemilu 2019 Berlangsung Aman dan Damai

"Jihad yang sejati itu, menghidupkan orang bukan mematikan orang. Itu jihad yang saya pahami," imbuh mantan Wakil Menteri Agama ini.

Jika ada orang yang mengatasnamakan jihad menyebabkan martabat kemanusiaan semakin kacau hingga kematian, itu bukan jihad. "Jihad itu menciptakan keamanan, ketertiban, kehidupan yang layak dan seterusnya," ungkap Nasaruddin.

Salah satu perang, atau jihad yang paling besar adalah melawan nafsu itu sendiri. "Bukan melawan orang lain," ujarnya.

"Saya ingin mengingatkan kepada kita semua, hati-hati dalam menggunakan bahasa agama. Bahasa agama itu seperti atom. Bisa menjadi kekuatan yang amat dahsyat bagi sesuatu yang baik atau sebaliknya," tambahnya.

Nasaruddin berharap, kasus-kasus seperti dugaan pemufakatan makar oleh beberapa tokoh yang terjadi harus menjadi pelajaran.

"Jangan mudah menggunakan bahasa agama untuk mendeligitimasi suatu kepentingan yang subyektif. Lalu, kita jangan terpancing terhadap kelompok yang menggunakan bahasa agama dengan konteks seperti tadi. Itu berpotensi menimbulkan persoalan yang panjang," tandasnya. (Knu)

Baca Juga: Diduga Makar, Pengacara Rizieq Bolak-balik Diperiksa Polisi

#Makar #Jihad #Masjid Istiqlal
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile
Bagikan