MerahPutih Keuangan - Merosotnya harga minyak dunia sejak awal tahun 2014 membuat industri minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia lesu. Alhasil, target penerimaan negara yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 di sektor migas sebesar USD 14,99 miliar terancam tak tercapai.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan dirinya sebagai penanggung jawab di sektor energi pasrah.
"Namun pemerintah tetap akan memberikan jaminan kepada investor di sektor hulu agar iklim investasinya tetap terjaga dan berkembang," tutur Sudirman saat Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (22/12).
Untuk diketahui, harga minyak dunia saat ini sudah menyentuh level di bawah USD 40 per barel. "Dan, ini tentu akan menekan fiskal kita. Asumsinya kan harga minyak USD 60 per barel," ujarnya.
Sebelumnya, Humas SKK Migas Elan Biantoro memprediksi kinerja di sektor hulu migas periode Januari-November 2015 ini penerimaan negara hanya mencapai USD 12,45 miliar. Hal tersebut disebabkaan oleh rendahnya harga minyak dunia dari awal tahun 2015. (rfd)
BACA JUGA: