Menteri Eko Minta TKI Bermasalah Kembali ke Desa

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 05 Desember 2017
Menteri Eko Minta TKI Bermasalah Kembali ke Desa
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

MerahPutih.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo meminta para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermasalah di luar negeri untuk kembali ke tanah air dan membangun desa.

"Kementerian Desa mempunyai berbagai program pembangunan di kawasan perdesaan. Dengan pengalaman para TKI di luar negeri, kami yakin semua bisa menjadi contoh bagi masyarakat desa di lingkungan kalian," kata Menteri Eko di hadapan puluhan TKI Bermasalah (TKIB) saat pembukaan Pendidikan dan Pelatihan TKI Purna dalam Program Saya Ingin Sukses di Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat (BBPLM), Jakarta, Senin (4/12).

Eko mengapresiasi program Saya Mau Sukses yang memfasilitasi para TKIB agar lebih berdaya. Program lintas kementerian atau lembaga tersebut membantu para TKIB agar mereka tidak putus asa setelah mendapatkan masalah di luar negeri.

"Program ini, kami yakin para TKIB agar bisa mandiri dengan berwirausaha," kata dia.

Eko menegaskan, jika Kemendes PDTT siap memfasilitasi TKIB untuk mendapatkan pelatihan keterampilan seperti menjahit, membuat usaha kuliner, kerajinan, hingga berwirausaha.

Dengan berbagai pelatihan tersebut, maka TKIB tidak lagi hanya bergerak di sektor informal saat terjun di dunia kerja nyata.

"Kerja sama yang banyak pihak seperti Bank Rakyat Indonesia (BNI) dan kalangan swasta seperti Lion Group, para TKI Purna tidak akan kesulitan di persoalan dana dan pemasaran hasil usaha mereka," ucap dia.

Eko juga menambahkan, saat ini alokasi dana desa terus bertambah tiap tahun. Besaran dana tersebut diimplementasikan dalam banyak program yang mampu menyerap jutaan tenaga kerja.

Apalagi, kata Eko, mulai tahun depan akan ada program padat karya cash yang mengalokasikan minimal 30 persen dari dana desa atau setara Rp 18 triliun.

"Jadi, ada Rp18 triliun dari dana desa untuk program tersebut, berdasarkan analisis kami dana tersebut bisa menyerapnya sedikitnya 5,7 juta tenaga kerja. Ini tentu peluang yang harus dimanfaatkan oleh para TKIB," katanya.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengharapkan para TKIB bisa tumbuh menjadi wirausahawan produktif yang berorientasi pada pasar kerja.

Karena itu, ia berharap agar para TKI harus aktif mengikuti berbagai pelatihan baik yang disediakan oleh pemerintah maupun kalangan swasta.

"Kalau mempunyai minat di bidang jahit menjahit jangan hanya berpikir menjadi penjahit biasa tetapi harus berpikir untuk bisa menjadi desainer sehingga mempunyai nilai lebih tinggi," kata Hanif. (*)

#Mendes Pdtt Eko Sandjojo #TKI
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan