MerahPutih.com - Indonesia dilanda wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di tengah kebutuhan hewan ternak tinggi pada Hari Raya Idul Adha.
Kementerian Pertanian mengajak camat di seluruh Indonesia untuk turut berperan dalam menanggulangi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi di 21 provinsi.
Baca Juga:
Kemenag Imbau Umat Islam tidak Paksakan Berkurban di Tengah Wabah PMK
“Kita semua harus hadir di tengah tantangan ini. Dalam menghadapi wabah PMK tidak bisa satu sektor atau kementerian saja yang bergerak. Kita harus bersama-sama dan terintegrasi satu dengan lainnya," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dikutip dari Antara, Jumat (8/7).
Menurut Mentan, peran camat sebagai garda terdepan sangat penting dalam menangani wabah PMK. Menurutnya, camat paling mengetahui wilayah, kebutuhan dan harapan rakyat di wilayahnya.
Untuk itu, Mentan berharap camat dapat memahami dengan baik bagaimana cara menanggulangi PMK sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
“Dalam setiap tindakan saya terus menghadirkan camat, jika camat sudah bergerak maka akan berjalan lebih baik. Saya meminta tolong camat dapat menggerakkan kepala desa dan aparat di wilayahnya masing-masing melakukan pengecekan hewan ternak," katanya.
Baca Juga:
Mentan mengatakan bahwa Kementerian Pertanian memastikan penanganan PMK terus dilakukan secara maksimal.
Syahrul menyebutkan pihaknya telah mendistribusikan obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik dan penguatan imun bagi hewan ternak. Di sisi lain, Kementan juga terus bekerja melakukan riset dan uji laboratorium untuk menemukan vaksin dalam negeri.
Dia juga mengatakan upaya keras dalam penanganan PMK melalui pemberian obat dan vitamin kepada hewan yang terpapar PMK menunjukkan hasil yang positif, dengan banyaknya hewan yang terpapar PMK sudah mulai membaik. Upaya lainnya adalah dengan melakukan disinfektan di kandang dan area pemeliharaan. (*)
Baca Juga: