Menpora Buka Suara soal Dugaan Praktik 'Sepak Bola Gajah' di PON

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 06 Oktober 2021
Menpora Buka Suara soal Dugaan Praktik 'Sepak Bola Gajah' di PON
Pertandingan Kaltim vs Aceh di PON Papua. ANTARA FOTO/ZABUR KARURU

MerahPutih.com - Pertandingan sepak bola Grup C Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang mempertemukan Aceh melawan Kalimantan Timur di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Jayapura, Senin (4/10) ditenggarai adanya praktik 'sepak bola gajah'.

Adapun dugaan kejanggalan pada pertandingan itu karena pemain bertahan Kalimantan Timur M Risky Romadan mencetak gol bunuh diri pada menit ke-70. Proses terjadinya gol bunuh diri itu pun memunculkan kecurigaan tindakan tak sportif dalam pertandingan tersebut.

Baca Juga

PON Papua jadi Klaster COVID-19, Begini Reaksi Menpora

Keadaan skor yang sebelumnya 2-2 pun berubah menjadi 3-2 untuk keunggulan Aceh. Skor itu pun bertahan hingga pertandingan usai yang membuat Aceh berhak melaju ke babak enam besar setelah unggul produktivitas gol atas Sulawesi Utara.

Sementara Sulawesi Utara yang semula punya peluang besar lolos harus tersingkir karena hasil tersebut.

Isu ini pun mendapatkan perhatian dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali. Ia menegaskan tidak adanya praktik "sepak bola gajah" pada pertandingan cabang olahraga (cabor) sepak bola di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.

“Jadi, saya kebetulan tidak berada di situ, saya sudah tanyakan kepada teman-teman yang netral. Mereka menyampaikan, kami melihat tidak ada sesuatu yang perlu dicurigai. Beberapa pemain nasional juga saya tanya, mereka bilang tidak ada. Jadi, main normal-normal aja,” ucap Menpora di Jakarta, Rabu (6/10).

angkapan Layar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali saat diskusi daring seputar PON yang diselenggarakan Media Center PON Jakarta, Rabu (06/10/2021). ANTARA/Sihol Hasugian
angkapan Layar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali saat diskusi daring seputar PON yang diselenggarakan Media Center PON Jakarta, Rabu (06/10/2021). ANTARA/Sihol Hasugian

Menurut politikus Golkar ini, hal tersebut bukanlah seolah-olah gol yang didesain khusus, terlebih saat itu kondisi kiper sudah di "out of position" (luar kendali).

“Kan kipernya sudah 'out position', ini pelajaran juga bahwa yang paling bagus ini tidak menggantungkan nasib kepada tim lain karena itu akan sulit,” ungkapnya.

Menpora kembali menegaskan, "Tapi itu kalau saya melihat tidak ada sampai sepak bolah gajah, itu tidak ada. Saya sudah bertanya ke yang netral dan tak berkaitan karena bakalan subjektif nanti," tegasnya. (*)

Baca Juga

PON XX Papua Jadi Contoh Penyelenggaraan Event Olahraga di Tengah Pandemi

#PON Papua #PON 2020 #Zainudin Amali
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan