Musik

Menolak Berhenti, OM PMR Rilis 'PMR Not Dead'

Dwi AstariniDwi Astarini - Sabtu, 29 Januari 2022
Menolak Berhenti, OM PMR Rilis 'PMR Not Dead'
OM PMR rilis album baru, 'OM PMR Not Dead'. (foto: Instagram @om_pmr77)

DALAM musik, umur tak bisa menghentikan aktivitas. Tak juga ketika sebuah grup musik telah ditinggal selama-lamanya oleh personel mereka. Saat jiwa bermusik masih berkobar, kreativitas jalan terus. Hal itulah yang hendak diungkapkan grup Orkes Moral Pengantar Minum Racun atau yang banyak dikenal dengan nama OM PMR.

Meski nama mereka tak lagi familier di kalangan penikmat musik generasi Z, Harry Kapoor, Imma Maranaan, dan Adjie Cetti Bahadursyah tetap memutuskan kembali membuat sebuah album yang diberi judul OM PMR Not Dead. Senapas dengan judul itu, grup musik yang terkenal di akhir 1980-an ini ingin mengungkapkan bahwa meski telah ditinggal vokalis fenomenal mereka, Johnny Iskandar, juga dua rekan lainnya yang telah berpulang, yaitu Boedi Padukone dan Yuri Mahipal, OM PMR masih ada dan tetap berkarya.

BACA JUGA:

The Overtunes Kembali dengan Single 'Write Me Another Song'

Tiga personel yang masih aktif menjadi orang yang bertanggung jawab dalam skena langka orkes dangdut. Nama mereka mungkin asing, tapi karya mereka akan selalu terekam dan tidak pernah mati. Itulah yang mungkin bisa digambarkan secara sederhana bagi grup orkes ini sejak pertama kali didirikan pada 1977 dan masih belum berhenti hingga 2022. Lagu- lagu hit mereka, seperti Judul-judulan dan Bintangku Bintangmu, hingga kini masih punya tempat tersendiri di ingatan pencinta musik Tanah Air.

Setelah perjalanan karier nan panjang, alih-alih berhenti, PMR malah menantang diri mereka sendiri untuk bisa tetap ada dalam lingkaran industri musik saat ini yang penuh diisi muka-muka baru yang lebih muda. OM PMR justru merilis album terbaru bertajuk PMR Not Dead secara independen di bawah PMR Records, Sabtu (29/1).

OM PMR
OM PMR tetap berkarya sejak 1977. (foto: Instagram @om_pmr77)

Proses kreatif album ini digarap berkat dukungan Komunitas Taringbabi yang memberikan tempat untuk PMR menulis lagu. Teknis produksi rekaman album ini juga dikerjakan di Komunitas Taring Babi yang dikelola langsung oleh Marjinal selama kurang lebih lima bulan sejak Mei hingga November 2021.

Di tengah invasi lagu-lagu sendu kala senja, PMR justru tidak mengurangi intensitas mereka mengusung materi menggelitik sebagai grup orkes yang nyeleneh. Dengarkan saja 10 lagu yang ada dalam album ini, seperti Pamer, Kuntilanak Jomblo, Engkong, dan Nyasar. PMR seperti memberi pesan bahwa humor merupakan salah satu hal yang dibutuhkan Indonesia di sela kegalauan situasi yang kelabu. Mengerjakan album baru di masa pandemi COVID-19 yang menghancurkan dunia hiburan tanpa kepastian membuat OM PMR mempersembahkan sebuah single berjudul Teman Sejati sebagai pengingat bago mereka yang kehilangan banyak teman akibat virus corona.

Album ini dirilis dalam bentuk cakram padat walau saat ini layanan musik streaming merajalela. Bagi OM PMR, CD masih menjadi ijazah sebagai sebuah penanda eksistensi. Meski demikian, mereka menjanjikan album terbaru ini akan segera tersedia di kanal streaming. Satu hal yang menarik dari album ini ialah dukungan penuh dariwahana Wisata Keluarga Telaga Putri Lampung yang menganggap grup orkes ini layak menjadi sebuah warisan budaya musik yang harus tetap lestari agar Indonesia bisa memiliki identitas di negaranya sendiri.

“Zaman boleh berganti, tapi akan selalu ada mengikuti perkembangan plus eksis dan konsisten. Dalam konteks karya, harapan terbesar kami ialah semoga album ini bisa diterima berbagai kalangan, menjadi pustaka referensi musik Indonesia, dan menjadi inspirasi bagi mereka yang mencintai musik anak bangsa,” harap mereka.(dwi)

#Musik #Musik Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan