MerahPutih.com - Untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia, tentu tidak terlepas dari hasil kontribusi seluruh komponen yang terlibat. Untuk itu, Presidensi G20 selalu berkomitmen dalam mendukung dan menerima masukan dari masyarakat atas tantangan yang di hadapi saat ini.
“Kick-off meeting ini memilih tagline yang tepat yaitu Listening to the World. Ketika anda mendengarkan dunia, anda akan merangkul inklusivitas. Maka anda mewakili yang belum pernah terdengar dan yang kurang terwakili,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto dalam Civil 20 (C20) Kick Off Ceremomy & Meeting secara virtual, Senin (7/3).
Baca Juga
Presidensi G20 Momentum Indonesia Cegah Spillover Effect Perang Rusia
Airlangga menjelaskan, tanpa kolaborasi atau kerja sama, pemulihan ekonomi global tidak akan merata. Akses yang sama ke vaksin juga akan memakan biaya dan tanpa kerjasama tidak akan ada perdamaian, pembangunan, dan kemakmuran.
Adapun prioritas C20 didukung oleh tujuh kelompok kerja yakni akses vaksin dan kesehatan global, kemudian lingkungan, keadilan iklim, dan transisi energi. Selanjutnya SDGs dan kemanusiaan, pendidikan, digitalisasi, dan ruang sipil, kesetaraan gender, anti korupsi, serta perpajakan dan keuangan berkelanjutan.
Pada dasarnya, prioritas C20 tersebut berkorelasi dengan agenda utama G20 Indonesia yakni dalam memperkuat arsitektur kesehatan global, mendorong transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi energi.
Baca Juga
Perputaran Uang Saat G20 Lebih Besar dibanding Pertemuan IMF dan Bank Dunia
Menurut Menko, isu-isu tersebut tidak hanya penting bagi Indonesia, tapi juga bagi masyarakat global. Karena merupakan dasar bagi pemulihan pasca pandemi yang lebih kuat.
"Tentunya diharapkan solusi yang muncul dapat diimbangi dengan upaya untuk membawa hasil yang nyata sehingga masyarakat bisa mendapatkan keuntungan,” ucap Menko Airlangga.
Sebagai informasi, C20 merupakan engagement group yang lahir sebagai hasil Deklarasi G20 Seoul pada 12 tahun yang lalu, ketika para pemimpin G20 memutuskan bahwa Pemerintah perlu terlibat dengan organisasi masyarakat sipil untuk mencapai pemulihan krisis keuangan global yang lebih kuat. Sejak saat itu, C20 senantiasa memasok ide dan solusi kepada G20.
“Kami berharap untuk memberikan tidak hanya hasil berupa narasi tetapi juga yang nyata dan konkret. Untuk itu, saya menyambut baik saran dari C20 bagaimana kita bisa mencoba memberikan pendekatan baru dalam mendukung pemulihan dunia di tengah situasi yang luar biasa ini," pungkas Airlangga. (Asp)
Baca Juga
Pemerintah Indonesia Dorong Tata Kelola Data dalam DEWG Presidensi G20