Menkeu: Defisit Anggaran Agustus Capai 1,65 Persen

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Kamis, 07 September 2017
Menkeu: Defisit Anggaran Agustus Capai 1,65 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) didampingi Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan) di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.(ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

MerahPutih.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit anggaran pada periode akhir Agustus 2017 mencapai 1,65 persen terhadap produk domestik bruto atau sekitar Rp 224,3 triliun.

"Posisi defisit akhir Agustus 1,65 persen dari PDB, dibandingkan tahun lalu 2,09 persen dari PDB," kata Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Kamis (7/9).

Sri Mulyani menjelaskan, defisit anggaran tersebut berasal dari penerimaan perpajakan yang hingga 31 Agustus 2017 telah mencapai Rp 780,03 triliun atau 53 persen dari target dalam APBNP.

Dari penerimaan perpajakan itu, realisasi penerimaan pajak dalam negeri tercatat mencapai Rp 755,81 triliun atau 52,6 persen dari target dalam APBNP.

Pada akhir Agustus 2016, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp 711,4 triliun atau 46 persen dari target dengan penerimaan pajak dalam negeri Rp 689,1 triliun atau 45,8 persen, meski terdapat amnesti pajak.

Sri Mulyani optimis realisasi penerimaan perpajakan akan meningkat hingga akhir tahun mengikuti pola penyerapan belanja pemerintah yang tinggi pada triwulan tiga dan empat.

"Kita cukup optimistis karena pola penerimaan pajak empat bulan terakhir biasanya 'ick up seperti belanja. Namun, setiap bulan kita terus evaluasi profil penerimaan dan penyisiran terhadap esktra effort," katanya.

Penyerapan belanja pemerintah pada periode akhir Agustus 2017 tercatat telah mencapai Rp 695,6 triliun atau 50,9 persen dari pagu APBNP.

"Pada periode yang sama tahun lalu, belanja pemerintah pusat mencapai Rp 644,71 triliun atau 49,3 persen dari pagu," kata dia.

Realisasi transfer ke daerah dan dana desa pada periode ini juga telah mencapai Rp 502,6 triliun atau 65,6 persen dari pagu, dibandingkan posisi tahun lalu sebesar Rp 490,2 triliun atau 63,2 persen.

Menanggapi pencapaian sementara dari APBN ini, Sri Mulyani mengatakan, pemerintah akan terus berupaya menjaga kinerja APBN agar terus memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kami mencoba memperbaiki performa dan meningkatkan kredibilitas APBN. Semoga kami bisa mencapai ini secara bertahap," tandasnya. (*)

Sumber: ANTARA

#Menteri Keuangan #Sri Mulyani
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan