Menkes Ungkap Kunci Utama Indonesia Beralih dari Pandemi ke Endemi

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 31 Mei 2022
Menkes Ungkap Kunci Utama Indonesia Beralih dari Pandemi ke Endemi
Ilustrasi - Vaksinator tengah mengukur dosis vaksin COVID-19. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi/aa.

MerahPutih.com - Kepastian soal peralihan dari status pandemi ke endemi COVID-19 di Tanah Air semakin menemui titik terang.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, Indonesia segera memasuki fase endemi COVID-19, menyusul pelonggaran kebijakan memakai masker di luar ruangan.

Baca Juga:

Jika Sudah Endemi, Biaya Pasien COVID-19 Ditanggung BPJS Kesehatan

Pertimbangan Budi, sejumlah faktor yang bisa menunjukkan kesiapan Indonesia di fase endemi COVID-19 salah satunya yakni kesadaran masyarakat.

Pelonggaran kebijakan masker yang diumumkan pemerintah sebetulnya menjadi salah satu pelatihan kesadaran tersebut. Misalnya, masyarakat kini diminta untuk menilai risiko penularan masing-masing saat memakai masker.

"Jika di ruangan tertutup di rumah, bersama keluarga sendiri, semuanya kita tahu sehat, ya kita tidak pakai masker," beber Menkes dalam konferensi pers, Selasa (31/5).

Tangkapan layar Menkes Budi Gunadi Sadikin (kanan) dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (31/5/2022). (ANTARA/ Zubi Mahrofi)

Sebaliknya, jika berada di ruangan berventilasi buruk dengan risiko penularan tinggi lantaran dipadati banyak orang di fasilitas umum, wajib menggunakan masker.

Menurut Budi, dari semua sejarah, faktor yang paling menentukan pandemi menjadi endemi adalah kesadaran masyarakat, tahu langkah pencegahan, kalau sakit mesti apa atau bagaimana.

"Sehingga tidak ada paksaan dari pemerintah, dan itu sebenarnya adalah cara menjaga kesehatan yang paling baik, menjaga kesehatan kita," sambungnya.

Baca Juga:

Menteri Muhadjir: Penanganan COVID-19 Seperti Penyakit Biasa Jika Endemi

Budi menekankan, perpindahan fase transisi dari pandemi menuju endemi bukan berada di keputusan Presiden Joko Widodo, melainkan menunggu arahan lebih lanjut dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Intinya, pemerintah tengah mengingatkan tanggung jawab risiko penularan pada masing-masing warga.

"Kalau itu sudah berhasil masyarakat sudah paham sudah memahami bagaimana prokes seharusnya, itu adalah ciri-ciri penyakit yang sudah menjadi endemi," jelas dia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo meminta pelaksanaan vaksinasi booster COVID-19 terus ditingkatkan karena capaiannya saat ini baru 25 persen.

Hingga akhir 2022 nanti terhitung ada 71 juta vaksin COVID-19 tiba di Indonesia. Sehingga, Presiden Jokowi meminta agar stok vaksin yang ada digunakan untuk pemberian booster.

Berdasarkan data sero survei yang dilakukan Kemenkes, pada Maret 2022 kadar antibodi masyarakat sebelum booster sekitar 400 titer antibodi. Setelah disuntik vaksin COVID-19 booster, kadar antibodi naik hingga 5 ribu-6 ribu titer antibodi. (Knu)

Baca Juga:

Menuju Endemi COVID-19, Menkes: Masyarakat Harus Taat Prokes

#Breaking #COVID-19 #Endemi #Kemenkes
Bagikan
Bagikan