Menkes Terawan Bicara Soal Observasi Virus Corona hingga Pulau Khusus Penyakit Menular

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 07 Februari 2020
Menkes Terawan Bicara Soal Observasi Virus Corona hingga Pulau Khusus Penyakit Menular
Seorang petugas medis menangani pasien yang terduga terkena virus corona di Zhongnan Hospital of Wuhan University, Wuhan, China, Jumat (24/1/2020). ANTARA/HO-Xinhua/Xiongqi/mii/aa.

MerahPutih.com - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Tiongkok, yang diobservasi di Pulau Natuna sampai saat ini dalam kondisi sehat. Terawan mengaku sudah melihat langsung kondisi WNI di sana.

"Sampai detik laporan pagi ini, saya harapkan mereka terus sehat, enjoy dengan kegiatan yang dibuat," katanya kepada wartawan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (7/2).

Baca Juga:

Dampak Virus Corona Tidak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan Ke Jawa Tengah

Sejauh ini, kata dia, belum ada keluhan kesehatan yang muncul dari para WNI itu dan diharapkan jangan sampai ada keluhan.

Ia menyebutkan, masa observasi yang harus dijalani para WNI itu berlangsung selama 14 hari dan mereka akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing ketika sudah melewatinya.

Namun, Terawan belum bisa memastikan teknis pemulangan para WNI itu karena masih akan dirapatkan secara lebih detail.

"Nanti kan kita rapat, kalau melewati hari Minggu, sudah lebih dari seminggu. Nah, di situ kita bahas pemulangan satu per satu detail, apa yang dilakukan, alamat di mana," katanya.

Rumah Sakit Pusat Wuhan menunjukkan staf medis merawat pasien, di Wuhan, China. ANTARA/REUTERS/Weibo/aa. (via REUTERS/Social Media)
Rumah Sakit Pusat Wuhan menunjukkan staf medis merawat pasien, di Wuhan, China. ANTARA/REUTERS/Weibo/aa. (via REUTERS/Social Media)

Pemerintah daerah, kata dia, juga akan dilibatkan dalam pemulangan para WNI dari Wuhan itu, termasuk langkah sosialisasi ke masyarakat sekitar.

Terkait fasilitas kesehatan guna observasi dan penanganan pasien khusus virus menular ke depannya, kata Terawan, ada opsi 100 pulau di Indonesia untuk dijadikan pilihan.

Arahan itu, kata dia, sudah diinstruksikan oleh Presiden Jokowi usai merebaknya penyebaran virus corona di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, beberapa waktu lalu. Juga terkait dengan pemulangan 237 WNI dan 1 WNA dari Wuhan dan diobservasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.

"Ada 100 pulau, banyak banget," kata Terawan.

Meski demikian, Terawan enggan menyebut pulau mana saja yang sudah dimasukkan dalam daftar 100 pulau sebagai opsi tempat penanganan virus menular.

Sebanyak tujuh orang yang terinfeksi 2019-nCoV diizinkan meninggalkan Rumah Sakit Zhejiang University di Hangzhou, China, Rabu (5/2), setelah dinyatakan sembuh total dari virus mematikan itu. (ANTARA)
Sebanyak tujuh orang yang terinfeksi 2019-nCoV diizinkan meninggalkan Rumah Sakit Zhejiang University di Hangzhou, China, Rabu (5/2), setelah dinyatakan sembuh total dari virus mematikan itu. (ANTARA)

Pemerintah belum memutuskan satu dari 100 pulau itu untuk dibangun fasilitas kesehatan penanganan penyakit menular. Sejauh ini pemerintah masih mengkaji pulau-pulau tersebut dari berbagai aspek.

"Masih dipelajari segala aspek, geologi, politik kemudian masalah ekonomi, pemeliharaan pertahanan, keamanan. Semua ditinjau," ujar Terawan.

Yang jelas, pulau yang nantinya dipilih akan dijadikan tempat khusus observasi serta perawatan bagi pasien yang mengidap virus penyakit menular. Artinya, fasilitas yang dibangun bukan hanya hanya untuk pasien virus corona saja, tetapi virus-virus menular lainnya.

"Ada banyak (penyakit). Sempat juga tadi dibahas bagaimana penyakit-penyakit menular misal TBC, TBM, Malaria," kata Terawan.

Baca Juga:

Produksi Playstation 5 dan Xbox Ikut Tertunda Akibat Penyebaran Virus Corona

Menkopolhukam Mahfud MD membeberkan beberapa kriteria pulau yang bisa untuk dibangun fasilitas kesehatan khusus bagi pasien yang terjangkit virus menular.

Di antaranya harus dekat dengan pangkalan militer dan bandara. Mahfud menyatakan fasilitas infrastruktur itu harus ada agar mempermudah evakuasi para pasien.

"Ya tadi ada kriteria harus dekat pangkalan militer, dekat bandara udara. Itu aja tadi kriterianya," kata Mahfud.

Meski demikian, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengatakan sebenarnya ada opsi tak perlu menyiapkan pulau khusus untuk menampung para pasien virus menular. Misalnya beberapa rumah sakit di Jakarta dan Semarang sudah memiliki fasilitas untuk pasien dengan virus menular.

"Karena banyak yang berpendapat sebenarnya tidak perlu ada di pulau tersendiri. Bisa di pulau tersendiri, bisa di pulau yang sudah ada penduduknya maksudnya. Tetapi itu didesain sedemikian rupa karena di berbagai dunia pun sama," kata dia. (Knu)

Baca Juga:

Cegah Penularan Virus Corona, Anjing Peliharaan di Tiongkok Pakai Masker

#Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan