Menkes Jamin Ketersediaan Tempat Tidur untuk Pasien COVID-19

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 25 Juni 2021
Menkes Jamin Ketersediaan Tempat Tidur untuk Pasien COVID-19
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat divaksinasi (Foto: Tangkapan Layar)

Merahputih.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pastikan kapasitas tempat tidur di rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19 aman. 130 ribu tempat tidur disediakan pemerintah untuk merawat pasien COVID-19. Jumlah ini 30 persen dari total ketersediaan tempat tidur di seluruh Indonesia.

"Untuk gambaran jumlah tempat tidur di Indonesia ada 389 ribu. Di awal tahun saya bilang, 30 persennya dialokasikan untuk merawat pasien COVID-19, yang berarti jumlahnya ada 130 ribu tempat tidur," ujar Budi saat konferensi pers, Jumat (25/6).

Dari total 130 ribu tempat tidur isolasi pasien itu sudah bisa digunakan sebanyak 85 ribu tempat tidur isolasi. Tapi saat ini yang sudah terisi ada 60 ribu tempat tidur. "Jadi kita masih ada room 25 ribu lagi dalam kondisi sekarang," jelas Menkes Budi.

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Meningkat, Biasakan Anak Pakai Masker

Sehingga bila 25 ribu tempat tidur kembali terisi, maka bukan tidak mungkin pemerintah memaksimalkan 130 ribu tempat tidur yang sudah diantisipasi untuk digunakan.

"Tapi ini belum mengkonversi perubahan di IGD (instansi gawat darurat), perubahan konversi Rumah Sakit Persahabatan, Rumah Sakit Fatmawati, dan RS Sulianto Saroso," imbuhnya.

Ia juga menetapkan semua rumah sakit di DKI Jakarta untuk bagian instalasi gawat darurat (IGD) berubah menjadi kamar perawatan isolasi pasien COVID-19.

Seluruh pelayanan IGD dilakukan dengan menggunakan tenda darurat yang dipasang di tiap rumah sakit.

Hal tersebut dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan masalah kebutuhan tempat tidur akibat lonjakan kasus COVID-19 di DKI Jakarta. Pemerintah juga akan mengubah semua kamar IGD menjadi kamar isolasi. Sehingga perawatan normal bisa dilakukan untuk menampung pasien-pasien yang sudah masuk rumah sakit.

"Sedangkan untuk layanan IGD-nya kita sudah memutuskan untuk membangun tenda di luar rumah sakit supaya yang ingin dicek masuknya ke sana, tidak masuk ke ruang IGD," tegas Budi.

FOTO ARSIP: Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) didampingi jajaran direksi menyampaikan paparan publik laporan kinerja triwulan IV/2014 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Jakarta, Rabu (11/2/2015). Presiden Joko Widodo menugaskan Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/rwa.
FOTO ARSIP: Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) didampingi jajaran direksi menyampaikan paparan publik laporan kinerja triwulan IV/2014 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Jakarta, Rabu (11/2/2015). Presiden Joko Widodo menugaskan Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/rwa.

Budi menuturkan, langkah tersebut sudah disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito.

Pihak BNPB pun sudah turun ke lapangan dengan memberikan bantuan tambahan tenda-tenda di luar rumah sakit sebagai tempat IGD. Selain itu, pemerintah juga menambah tempat isolasi.

Pemerintah sudah mengoptimalkan tempat isolasi di Wisma Atlet dari sekitar 5.994 menjadi angka 7 ribu tempat tidur. Kemudian, pemerintah juga menambah dua tempat isolasi baru yakni rusun Nagrak dengan empat tower dan satu rusun di Pasar Rumput.

Rusun Nagrak akan digunakan sebanyak 2 ribu tempat tidur dari 4 tower yang diprediksi bisa menampung 4 ribu orang. Sementara itu, rusun Pasar Rumput akan dijadikan fasilitas isolasi dengan kapasitas 3 ribu orang.

Baca Juga:

Kembali Positif COVID-19, Khofifah: Saya Tertular dari Pengawal Pribadi

Penambahan Rusun Nagrak dan Pasar Rumput sudah jauh lebih banyak daripada Wisma Atlet. Pemerintah pun berencana akan mengubah fungsi Wisma Atlet untuk penanganan COVID-19 lebih serius setelah fasilitas di Pasar Rumput dan Nagrak siap.

Dalam seminggu terakhir, Menkes Budi juga menyebutkan telah mengalihfungsikan 3 RS besar pemerintah yakni RS Fatmawati, RS Sulianti Saroso, dan RS Persahabatan untuk jadi 100 persen RS yang menangani COVID-19. (Knu)

#COVID-19 #Kasus Covid #Vaksin Covid-19
Bagikan
Bagikan