Menjaga Keanekaragaman Hayati Raja Ampat

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 17 Maret 2023
Menjaga Keanekaragaman Hayati Raja Ampat
Raja Ampat menjadi rumah bagi lebih dari 1.600 spesies dan sekitar 75 persen spesies karang dunia . (foto: unsplash_ridho ibrahim)

LEBIH dari 30 tahun lalu, seorang Belanda yang menggemari sejarah, Max Ammer, mendapat petunjuk tentang pesawat Perang Dunia II yang terendam di perairan Indonesia. Petunjuk itu datang dari si empunya pesawat. Setelah menjalani ekspedisinya selama empat bulan melewati berbagai kepulauan dan berkonsultasi dengan nelayan lokal, ia menemukan sebuah tempat yang menonjol daripada yang lain, yakni Raja Ampat.

Raja Ampat di bagian timur Indonesia menjadi rumah bagi lebih dari 1.600 spesies. Sekitar 75 persen spesies karang dunia yang dikenal dapat ditemukan di sana.

BACA JUGA:

Menengok Tempat Menyelam Tercantik di Dunia, Raja Ampat


Kecintaannya pada keindahan alam dan komunitas lokal membuatnya membuka Kri Eco Dive Resort pada 1994 dengan tujuan melatih penyelam lokal dan membawa orang masuk ke ‘dunia air'. “Ada area indah yang tak ada habisnya dan ratusan taman karang yang indah,” kata Ammer, dikutip CNN.

raja ampat
Raja Ampat mengalami penurunan karena penangkapan ikan komersial yang tidak diatur dan praktik yang tidak berkelanjutan. (foto: unsplash_danang himawan)


“Sekitar 20 tahun yang lalu, Raja Ampat mengalami penurunan karena penangkapan ikan komersial yang tidak diatur dan praktik yang tidak berkelanjutan,” kata Ketua Eksekutif Konservasi Indonesia Meizani Irmadhiany. Sebagai langkah untuk melestarikan sumber daya laut, Raja Ampat bergabung ke sebuah projek yang dibuat untuk menyusun Kawasan Konservasi Laut dengan dukungan dari konservator internasional dan otoritas lokal.


Irmadhiany mengatakan langkah itu membawa dampak positif karena populasi ikan telah mulai pulih, perburuan oleh nelayan luar telah turun sekitar 90 persen, dan kesehatan karang mulai pulih.


Marit Miners ialah salah satu pendiri Misool Eco Resort yang menjadi salah satu contoh terbaik tentang pentingnya melibatkan masyarakat lokal untuk menciptakan resor yang berkelanjutan secara finansial dan lingkungan. “Kunjungan pertama saya ke Raja Ampat pada 2005 mengubah hidup saya,” kata Miners kepada CNN. Misool Resort berdiri karena kerusakan keanekaragaman hayati dari penangkapan ikan komersial selama bertahun-tahun.

BACA JUGA:

Rehabilitasi Terumbu Karang Raja Ampat Akan Berlangsung Lama


Miners mencapai kesepakatan dengan masyarakat setempat untuk mengubah cagar alam laut Misool menjadi zona larangan tangkap yang berarti semua kegiatan memancing dan berburu akan dilarang di area seluas 300.000 hektare. Ia menyewa patroli untuk memantau perairan sejak 2007. Keberlanjutan menjadi prioritas yang selalu dipegang resor tersebut.


Beberapa aksi nyata yang direalisasikan untuk menjaga keberlangsungan hidup di Misool Eco Resort, seperti panel surya digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, air hujan dikumpulkan untuk menghasilkan air minum, kebun menyediakan makanan organik, dan program pengelolaan limbah yayasan meliputi pembelian sampah dan plastik laut.

raja ampat
Misool Resort didirikan karena kerusakan keanekaragaman hayati dari penangkapan ikan komersial. (foto: Trip Advisor_Jodi R)


Ia mencatat keterlibatan masyarakat lokal sangat penting untuk kesuksesan keberlanjutan Raja Ampat karena lingkungan laut yang terlindungi dengan baik membutuhkan kolaborasi dan komitmen jangka panjang. Oleh karena itu, ia membutuhkan dedikasi masyarakat, pemerintah daerah setempat, ilmuwan, pemilik bisnis, organisasi nirlaba, sekolah, penyandang dana, dan pendukung lokal atau internasional yang berpengaruh.(vca)

BACA JUGA:

Tradisi Masyarakat Menjadikan Pulau Waigeo Berjuluk Surga Ikan

#Wisata #Raja Ampat
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan