Menilik Fakta Makanan Lezat yang Dijadikan Properti Film

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 15 Desember 2021
Menilik Fakta Makanan Lezat yang Dijadikan Properti Film
Fakta menarik soal makanan yang ditampilkan dalam film. (Foto: Unsplash/jed owen)

KULINER menjadi aspek yang cukup penting bagi industri perfilman. Meskipun tidak selalu muncul dalam film, penataan makanan cukup diperhatikan dengan serius. Beberapa puluh tahun lalu, ada satu jenis makanan yang menjadi properti andalan untuk scene bersantap, Pasta misalnya.

Alasannya, sajian ini mudah dibuat dan penampilannya cenderung stabil dalam kurun waktu lama. Walaupun proses syuting memakan waktu cukup lama dan harus take berulang kali, bentuk pasta tidak akan berubah.

Baca juga:

Ragam Jenis Pasta dan Cerita di Baliknya

Seiring berjalannya waktu, makanan dalam film juga berevolusi. Tidak hanya mengandalkan pasta tetapi jenis makanan lain. Penyajian makanan sebagai properti melibatkan dunia gastronomi secara keseluruhan. Banyak pihak yang terlibat.

Bukan hanya koki, tetapi juga fotografer khusus, bahkan hingga penata kuliner. Di balik proses penyajiannya di layar kaca, ada berbagai fakta menarik tentang makanan yang disajikan dalam film.

1. Makanan disiapkan oleh profesional

Menilik Fakta Makanan Lezat yang Dijadikan Properti Film
Makanan disiapkan oleh profesional kualifikasi tinggi. (Foto: 3 arts entertainment)

Makanan yang dibuat untuk keperluan syuting dibuat oleh penata kuliner film. Namun jangan salah, penata kuliner tidak hanya bertugas memasak, tetapi juga membuat makanan terlihat realistis di depan kamera.

Mereka juga harus memastikan bahwa makanan tahan lama, relatif stabil di berbagai suhu maupun cuaca. Tidak hanya itu, makanan juga harus terlihat enak saat muncul di kamera.

Oleh karena itu, penata kuliner tidak hanya membutuhkan pelatihan kuliner yang ekstensif, tetapi juga pengetahuan tentang nutrisi dan teknik memasak yang mutakhir.

2. Setiap hidangan harus diteliti

Menilik Fakta Makanan Lezat yang Dijadikan Properti Film
Diperlukan riset sebelum menyajikan makana untuk properti film. (Foto: diagonal tv)

Penata makanan harus melakukan riset terlebih dahulu sebelum memutuskan hidangan apa yang harus mereka siapkan. Misalnya, jika film memiliki latar sejarah apakah makanan yang disajikan adalah makanan tradisional atau harus disesuaikan untuk wilayah geografis tertentu.

Mereka juga harus memerhatikan apakah makana yang akan disajikan memiliki cara khusus untuk disiapkan.“Di depan kamera semuanya memiliki makna, termasuk makanan,” kata penata kuliner Marta Cárdenas. Ia melanjutkan, untuk menjadi penata makanan harus punya mental art director. "Cobalah untuk melihat gambar, foto, dan majalah masak-masak lama untuk mencari inspirasi," jelasnya.

Baca juga:

Makanan di Drama Korea Sukses Bikin Penonton Ngiler

3. Makanan dibuat dalam jumlah besar

Menilik Fakta Makanan Lezat yang Dijadikan Properti Film
Makanan dibuat dalam banyak porsi untuk keperluan syuting. (Foto: columbia pictures)

Setiap hidangan harus dibuat dalam porsi besar jika diperlukan beberapa kali take gambar. “Untuk adegan Thanksgiving, saya membuat hingga 24 kalkun karena setiap kali adegan memotong kalkun diulang, mereka membutuhkan yang baru,” kata chef Chris Oliver, salah satu penata makanan paling terkenal di film dan televisi Amerika.

Selain itu, ada adegan di mana aktor benar-benar makan. Jika mereka makan setengah hamburger dan adegan itu harus diulang, mereka harus memulai dari awal lagi dengan hamburger yang baru.

Dalam film Chef, sekitar 800 sandwich harus dibuat. “Kamu harus makan dan kemudian harus makan lagi, dan kemudian Anda harus makan lagi untuk setiap sudut dan setiap bidikan,” kata sutradara film itu, Jon Favreau.

4. Makanan yang disajikan asli dan bisa di makan

Menilik Fakta Makanan Lezat yang Dijadikan Properti Film
Beda dengan iklan, makanan dalam film benar-benar bisa dimakan. (Foto: miramax)

Dalam dunia fotografi, pemotretan makanan biasanya melibatkan properti berupa replika. Hal berbeda terjadi dalam industri film. Makanan yang disajikan asli dan bisa dimakan. Sutradara ingin aktor berinteraksi dengan makanan asli supaya adegan lebih realistis. makanan palsu hampir tidak mungkin.

Pada saat yang sama, dengan kemajuan teknologi, seperti lensa definisi tinggi (HD), hal-hal palsu terungkap di kamera, itulah sebabnya semakin banyak produsen yang menginginkan keaslian 100% dengan semua yang muncul di kamera, termasuk makanan. (avia)

Baca juga:

Lapis Serawak, Kue Paling Rumit di Dunia

#Makanan #Film
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul
Bagikan