Menikmati Ragam Budaya Kutai Kartanegara di TIFAF 2022

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 20 Juli 2022
Menikmati Ragam Budaya Kutai Kartanegara di TIFAF 2022
Semua pertunjukan TIFAF dikemas secara kreatif dengan menggabungkan tradisi lama dan unsur modern. (Kemenparekraf/Indonesia.Travel)

WARGA Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, bersuka cita. Selama empat hari, 20-24 Juli 2022, mereka akan menggelar Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF) 2022. Mengusung tema Festival Seni Nusantara Untuk Dunia, festival ini digelar untuk memperkenalkan sejarah, budaya, dan tradisi Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Peninggalan warisan budaya dari kerajaan yang masih hidup dan terjaga sampai sekarang, seolaholah memberi pesan dan kesan kepada generasi penerus bahwa di wilayah ini pernah ada kehidupan yang memiliki budaya tinggi," terang laman eifaf.visitingkutaikartanegara.com.

Festival ini kali pertama berlangsung sejak 2013 di Tenggarong, ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara. Ketika itu namanya masih Erau Adat Kutai International Folk Arts Festival (EIFAF).

Erau berasal dari kata eroh. Artinya ramai, riuh, atau suasana penuh suka cita. Kata ini merujuk pada upacara adat di lingkungan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

"Upacara adat Erau dilaksanakan di dalam Keraton selama satu minggu penuh yang terdiri dari serangkaian upacara adat yang berlangsung sore hingga malam hari mulai dari Mendirikan Ayu, Beluluh Sultan, rangkaian adat Bepelas I-VIII," catat Kezia Arum Sary dalam Festival Tradisi Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Sebagai Sarana Branding Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur Periode Tahun 2013, tesis pada Universitas Airlangga.

Baca juga:

Babongko, Sarapan Manis Warga Kutai

Keraton membolehkan para wisatawan melihat prosesi Erau. Wisatawan dari berbagai wilayah berduyun-duyun mendatangi Kutai Kartanegara. Tapi sejak 2019, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memutuskan mengubah konsep EIFAF. Upacara Erau diputuskan terpisah dari EIFAF dan hanya bisa disaksikan oleh kalangan tertentu.

"Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kekhidmatan dari upacara Erau ini sendiri," lanjut Kezia.

Sebagai gantinya, Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara menyelenggarakan Tenggarong International Folk and Arts Festival (TIFAF). Meski sudah terpisah dari Erau, festival ini ternyata tetap menyedot ratusan ribu wisatawan dengan perputaran uang mencapai Rp 5 miliar.

Sayangnya, pandemi Covid-19 segera menyergap. TIFAF pun dua kali dibatalkan. Setelah dua tahun absen, TIFAF kembali lagi.

Tak beda jauh dari festival sebelumnya, acara tahun ini juga masih terdiri dari kirab budaya, peragaan busana adat daerah Kutai, bazaar kuliner dan benda seni, workshop, pergelaran tari dan pertunjukan musik. Ribuan seniman turut serta memeriahkan festival ini.

Baca juga:

Sayur Asam Kutai, Masakan Ikan Menyegarkan dari Bumi Mulawarman

tifaf 2022
TIFAF menjadi jembatan antar bangsa dan kelompok masyarakat dari berbagai macam latar belakang. (Kemenparekraf/Indonesia.Travel)

Semua pertunjukan TIFAF dikemas secara kreatif dengan menggabungkan tradisi lama dan unsur modern supaya tak membosankan. Acara tersebut mengambil tempat di empat lokasi di Kota Tenggarong : Taman Kota Raja, Ampitheater Jembatan Kutai Kartanegara, Lapangan Basket Timbau, dan Lapangan Parkir Stadion Rondong Demang.

TIFAF juga mengundang delegasi dari 6 negara sahabat yang ditampilkan lewat video streaming, 11 provinsi di Indonesia, 10 Kabupaten Kota di Kalimantan Timur, dan 18 Kecamatan di Kutai Kartanegara. Semua akan menampilkan keanekaragaman budaya dan tradisinya masing-masing.

Dengan begitu, TIFAF menjadi jembatan antar bangsa dan kelompok masyarakat dari berbagai macam latar belakang. Tak heran jika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memasukkan TIFAF ke Kharisma Event Nusantara, kumpulan event berkualitas dari 34 provinsi.

Secara ekonomi, TIFAF diharapkan ikut mengangkat kembali ekonomi masyarakat Kutai Kartanegara yang sempat limbung dihantam pandemi. "Dengan dihadirkannya kembali TIFAF2022 diharapkan ekonomi masyarakat kembali pulih dan menggeliat," terang laman dispar.kaltimprov.go.id/.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, kunjungi Kutai Kartanegara. (dru)

Baca juga:

Kisah Cinta Terakhir Presiden dengan Gadis Kutai Kartanegara

#Kutai Kartanegara #Kalimantan Timur #Wisata Kalimantan Timur #Festival
Bagikan
Bagikan