Tao Toba Nauli

Menikmati Liburan di Danau Toba dengan Rasa Belanda

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 09 Oktober 2018
Menikmati Liburan di Danau Toba dengan Rasa Belanda
Danau Toba yang menawan. (Foto: Pexels/12019)

TAK cukup waktu hanya sehari untuk dapat mengulik semua pesona Danau Toba. Ada baiknya kamu menginap di seputaran danau bekas gunung super volkanik ini. Coba tengok di Jalan Marihat, Parapat terdapat penginapan yang legendaris.

Keindahan Danau Toba yang tak bisa dinikmati hanya dalam sehari. (Foto: rifiaubiet.blogspot.com)

Prapat merupakan salah satu kawasan yang berada di tepi Danau Toba. Butuh waktu sekitar empat jam dari Medan menuju ke Pematang Siantar, lalu ke Prapat. Kawasan itu pula yang menjadi salah satu pusat penginapan ataupun tempat makan di sekitar Danau Toba. Salah satunya Hotel Inna Parapat.

Hotel legendaris itu sudah berdiri sejak 1911, dibangun pada masa kolonial Belanda. Awalnya digunakan sebagai pusat penyebaran agama Kristen. Kemudian, pada 11 Februari 1919 menjadi usaha hotel dengan nama Hotel Enhandel Maatschapij Toba. Ada lima kamar semipermanen dipegang penuh Belanda dengan kedudukan kantor direksi di Balige.

Hotel yang sudah ada sejak zaman kolonial. (Foto: innaparapathotel.com)

Selanjutnya, pada 8 Agustus 1950 namanya berubah menjadi NV Maatschapij Parapat. Empat tahun berselang, 14 Desember 1957, hotel tersebut dinasionalisasikan, berada di bawah pengawasan Peperda. Kemudian diserahkan kepada BPU-PDN Sumatera Utara dan Aceh yang berkedudukan di Medan.

Lalu, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) pada 31 Maret 1962 diubah menjadi pengawasan dan penguasaan Menteri Perhubungan RI, sebagai hotel-hotel pariwisata nasional. Kalakian pada 15 Februari 1973 berdasarkan PP Nomor 4 Tahun 1973 diubah kembali menjadi salah satu unit usaha Perseroan Terbatas (Persero) dengan nama National Hotels and Tourism Corporation Its.

Terdapat replika kincir angin di hotel ini. (Foto: traveloka.com)

Hotel Inna Parapat yang terletak di kota Parapat itu berbentuk semacam bungalow. Sering pula digunakan sebagai penginapan kontingen Indonesia yang bakal bertarung dalam kejuaraan nasional maupun internasional.

Hotel tertua se-Sumatera Utara itu memiliki tiga restoran yang menyajikan masakan lokal dan internasional. Meski tidak terdapat fasilitas kolam renang, namun wisatawan dapat bersantai di tepi danau yang berpasir putih serta melakukan kegiatan lainnya termasuk berenang dan berlayar menuju Pulau Samosir.

Menikmati keindahan Danau Toba dari penginapan ini. (Foto: tripelaketoba.com)

Tak hanya itu. Ada hal menarik lainnya yang bikin wisatawan tercengang. Tersedia sebuah areal yang menyerupa suasana Belanda. Bahkan lengkap dengan kincir anginnya. Tak heran kalau wisatawan banyak yang sengaja datang ke sini hanya untuk berfoto-foto ria.

Sedangkan untuk biaya penginapan, pun cenderung relatif murah. Mulai dari Rp 700 ribu hingga Rp 5 juta. (ardi)

#Tao Toba Nauli #Danau Toba
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan