Manjo ka Tanah Minahasa
Menikmati Keindahan Danau Tondano, Danau Terluas di Sulawesi Utara
DANAU Tondano adalah danau terluas di Sulawesi utara. Ukurannya mencapai 42,78 kilometer kubik atau 4.278 hektar. Suasananya begitu indah, diapit oleh tiga gunung dan satu bukit yakni Gunung Kaweng, Gunung Lembean, Gunung Masarang dan Bukit Tampusu.
Di bibir danau terdapat warga yang sedang memancing. Danau Tondano memang menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan air tawar seperti mujair, tawes, gurame, pongkor hingga lobster hitam.
Populer di kalangan traveler
Sejak tahun 90-an, danau ini memang ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Sehingga tak lengkap rasanya kalau datang ke Sulawesi Utara tidak mampir ke Danau Tondano. Keindahan danau ini semakin sempurna dengan beberapa penginapan.
Di sana kamu bisa menyusuri tepian danau sambil menikmati panorama di sana. Ada beberapa objek wisata yang sangat populer di sekitar Danau Tondano seperti Gua Tikus Tasuka, Resort Wisata Bukit Pinus dan Sumaro Endo.
Lahir dari legenda
Dibalik keindahannya, Danau Tondano punya cerita legenda yang sangat menarik. Dikatakan kalau danau tersebut muncul karena kisah cinta dua kekasih yang tidak direstui oleh orang tua masing-masing.
Dahulu kala terdapat sebuah gunung yang menjulang tinggi di Tondano, Sulawesi Utara. Di lerengnya ada dua kekuasaan yakni utara dan selatan. Wilayah utara dikuasai oleh penguasa dengan putri tunggal bernama Marimbow. Sedangkan wilayah selatan dikuasai oleh penguasa dengan putra tunggal bernama Maharimbow.
Singkat cerita, Marimbow dan Maharimbow berjanji kepada orang tua mereka untuk tidak menikah seumur hidup. Sayang, janji tersebut dilanggar. Hingga akhinya terjadi gempa dan gunung meletus. Akibat bencana itu terbentuk danau yang kita kenal dengan Danau Tondano.
Terancam karena hama
Danau Tondano memiliki masalah yang cukup serius. Bukan karena tangan jahil manusia melainkan tanaman air bernama enceng gondok.
Tumbuhan air mengapung ini adalah hama yang sangat sulit dibasmi. Encek gondo sangat mengganggu ekosistem di danau karena menghambat pancaran sinar matahari yang dibutuhkan tumbuhan air. Encek Gondok semakin membahayakan karena kini sudah mencapai 20 persen dari luas danau. (yani)