Headline

Menhan Ryamizard Yakin Kekuatan Militer Indonesia Makin Disegani Dunia

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 19 Mei 2018
Menhan Ryamizard Yakin Kekuatan Militer Indonesia Makin Disegani Dunia
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan pentingnnya penerapan program bela negara sebagai salah satu cara untuk menghindarkan diri dari tindakan terorisme dan radikalisme. (ANTARA FOTO/Aprill

MerahPutih.Com - Kekuatan militer Indonesia berdasarkan peringkat yang dikeluarkan Global Firepower (GFP) 2018 berada di posisi ke-15. Peringkat tersebut melampui semua negara anggota ASEAN dan berada di tujuh besar Asia.

Dengan modal kekuatan militer yang ada Menteri Pertahanan Ryamizard Rycudu yakin bahwa hal itu menjadi salah satu posisi tawar Indonesia di mata dunia.

"Kita memiliki kekuatan yang besar. Sumber Daya Manusia (SDM) yang mencapai 250 juta, kekayaan alam melimpah. Kalau ini disatukan, menjadi kekuatan yang besar, apalagi ditambah kekuatan militer, akan semakin memperkuat posisi tawar Indonesia," katanya, dalam perbincangan dengan Antara di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Jumat (18/5).

Menhan Ryamizard dan Komandan Marinir
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kanan) didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono (kiri). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Ia menuturkan Indonesia adalah negara yang cinta damai, namun tetap harus memperkuat militernya salah satunya untuk memperkuat posisi tawarnya baik di tingkat regional maupun global.

"Karena itu, kami terus meningkatkan kemampuan dan kekuatan TNI, termasuk dengan menggunakan alat utama sistem persenjataan buatan dalam negeri. Kapal patroli, helikopter, senjata serbu, semua sudah bisa kita buat, dan telah teruji keandalannya," tutur mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat tersebut.

Untuk persenjataan strategis berteknologi tinggi seperti kapal selam, Indonesia secara bertahap akan memproduksinya di dalam negeri. "Untuk pesawat tempur KFX, kita terus negosiasikan," ucap Menhan.

Mantan Panglima Kodam Jaya dan Kodam Brawijaya itu menekankan,"Kemhan terus mendorong penggunaan alutsista produksi dalam negeri. Sambil secara bertahap memproduksi alustsista berteknologi tinggi".

Menhan Ryamizard bersama Pasukan Marinir
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketujuh kiri) didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono (ketujuh kanan) berfoto bersama prajurit Korps Marinir saat kunjungan kerja ke Mako Korps Marinir, Cilandak, Jakarta (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Pada 2018, Indonesia memiliki kapal selam baru KRI Ardadedali-404 yang diproduksi di galangan kapal Daewoo Shipbuilding Marine and Engineering (DSME), Korea Selatan.

Selain itu, TNI juga menerima 8 unit helikopter serang AH-64E Apache, buatan Amerika Serikat dan pada Oktober mendatang, Indonesia akan memiliki pesawat tempur Sukhoi SU-35 buatan Rusia.

Pembelian sejumlah alat utama sistem persenjataan itu merupakan langkah strategis Pemerintah Indonesia dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indoensia (NKRI) berdasar peluang ancaman yang dihadapi secara regional maupun global.

"Sejumlah persenjataan strategis itu berperan memberikan efek gentar, mengingat potensi ancaman yang dihadapi juga semakin luas spektrumnya," ujar Menhan Ryamizard.

Helikopter Apache
Menhan Ryamizard Ryacudu (kiri depan) didampingi KSAD Jenderal TNI Mulyono (kanan depan) meninjau helikopter Apache AH-64E, di Lanumad Ahmad Yani, Semarang (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Pembelian sejumlah persenjataan tersebut juga bertujuan mempercepat penguasaan teknologi alutsista modern oleh Indonesia, demikian Ryamizard Ryacudu.

Sebagaimana diketahui berdasarkan data Global Firepower, Indonesia berada pada posisi ke-15, dengan anggaran militer sebesar 6,9 miliar dolar AS atau setara Rp92 triliun. Indonesia juga memiliki 876.000 personel aktif, 468 tank, 420 pesawat, dan lima unit kapal selam.

Global Firepower memasukan anggaran di setiap negara sebagai salah satu faktor analisa. Disebutkan, anggaran militer Indonesia mencapai US$ 6,9 miliar atau setara dengan Rp92 triliun.

Dilihat dari alat utama sistem pertahanan (alutsista), Angkatan Bersenjata Indonesia diperkuat oleh 441 pesawat tempur, 221 kapal perang, dan 418 tank. Sementara untuk kekuatan personel, Indonesia memiliki 476 ribu tentara aktif.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Kasad: Semua Alutsista TNI-AD Miliki Teknologi Canggih

#Ryamizard Ryacudu #Kekuatan Militer #Prestasi TNI
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian
Bagikan