PERKEMBANGAN teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) kian pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kelahiran berbagai model AI yang inovatif dan revolusioner membuka peluang pemanfaatan teknologi ini di berbagai bidang, termasuk sektor bisnis.
Deputy Director-Industry Collaboration Indonesia AI Society Adhiguna Mahendra memprediksi pemanfaatan AI di berbagai bidang usaha akan terus meningkat. “Saya yakin, ke depannya, kian banyak perusahaan yang menggunakan AI. Hal ini jadi peluang bisnis yang sangat menarik, sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima merahputih.com.
Baca Juga:
CEO Spotify Khawatir AI Timbulkan Risiko bagi Industri Kreatif
Adhi yang juga Chief of Business, Product & AI Strategy di perusahaan pengembang AI lokal, Nodeflux, mengatakan saat ini setidaknya ada dua model bisnis yang bisa dimanfaatkan para entrepreneur, yaitu membuat perusahaan pengembang piranti lunak (software) maupun komponen fisik (hardware) berbasis kecerdasan buatan.
“Dulu pengembang (developer) AI harus memulai dari nol. Membuat algoritmanya, mengumpulkan datanya, effort-nya besar sekali. Tetapi sekarang dengan banyaknya platform dan framework yang bersifat open source, pengembangan AI menjadi lebih mudah.”
Salah satu platform AI yang bisa dimanfaatkan para pengembang adalah Generative Pre-training Transformer (GPT) yang dikembangkan perusahaan OpenAI. Platform ini merupakan program pengolahan bahasa (large language program) yang sudah memasuki generasi ke empat. “GPT ini bisa digunakan untuk menganalisa data, membuat laporan, dan sebagainya. Tinggal bagaimana pengembang memanfaatkan program itu, mengumpulkan datanya, membuat aplikasinya (use case), serta model bisnisnya jika hendak dipasarkan,” jelas Adhi.
Pengembangan AI tidak membutuhkan modal besar dan bisa dilakukan oleh perusahaan berskala kecil. Pendirian start-up AI tidak memerlukan investasi puluhan juta dolar. Sekarang pun, banyak perusahaan telekomunikasi di dalam negeri yang terbuka untuk berkolaborasi dengan perusahaan pengembang skala kecil.
Baca Juga:
Main Hati dengan C.AI Bot untuk Mengisi Kekosonganmu
Kolaborasi ini memungkinkan perusahaan pengembang untuk meningkatkan (scale-up) bisnisnya. Perusahaan pengembang AI pun kini tak perlu khawatir bakal kesulitan memasarkan produknya.
"Akses pasar bagi perusahaan pengembang software AI sudah sangat terbuka dengan keberadaan toko aplikasi semacam Google Playstore dan App Store. Begitu juga dengan akses pasar bagi pengembang hardware berbasis AI yang bisa dilakukan melalui berbagai platform lokapasar (marketplace)," tambahnya.

Melihat fakta ini, potensi pemanfaatan AI di berbagai sektor industri kian besar berkat adanya teknologi telekomunikasi yang telah mencapai generasi ke lima, atau populer disebut 5G. Menurut Aun Abdul Wadud, SVP Solution Architect at Enterprise/Business Solution Directorate PT XL Axiata Tbk, kehadiran teknologi komunikasi 5G memungkinkan proses automasi di sektor industri berjalan lebih cepat dan canggih.
“Proses bisnis dan produksi yang kompleks di sejumlah sektor industri kini bisa dilakukan secara digital. Hasilnya, produktivitas bisa meningkat, efisien, dan mengurangi kesalahan manusia (human error)," ujar Aun.
Perusahaan telekomunikasi sebagai penyedia infrastruktur 5G tengah gencar mengembangkan berbagai solusi bisnis berbasis teknologi machine learning dan AI. “Teknologi 5G ini kapasitasnya sangat besar, sangat cocok untuk dimanfaatkan di sektor industri. Kolaborasi dengan para pengembang teknologi AI diperlukan agar semakin banyak inovasi solusi bisnis yang lebih cerdas dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang,” jelasnya.
Aneka solusi bisnis yang bisa dikembangkan dari teknologi kecerdasan buatan, antara lain sistem automasi untuk pemrosesan dokumen, manajemen rantai pasok dan optimasi logistik. AI juga bisa digunakan untuk pengembangan produk dan layanan inovatif. Dengan menggunakan teknik pembelajaran mesin dan pengolahan bahasa alami, perusahaan dapat menciptakan asisten virtual, chatbot, atau sistem rekomendasi yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan. (dgs)
Baca Juga:
Engineer Google Klaim Teknologi AI Punya Perasaan